Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Matius 4 - Menghadapi pencobaan dengan mengandalkan Firman Allah

 

Matius 4 - Menghadapi pencobaan dengan mengandalkan Firman Allah

Matius 4 menceritakan tentang pencobaan Yesus di padang gurun oleh Iblis setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Iblis mencoba untuk menggoda Yesus dengan tiga godaan yang berbeda, namun Yesus berhasil menolaknya dengan mengutip ayat-ayat Alkitab.

Matius 4:1-11 berisi tentang kisah pencobaan Yesus di padang gurun oleh iblis setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

Pasal ini menggambarkan tiga percobaan iblis terhadap Yesus dan bagaimana Yesus berhasil mengatasinya dengan memakai Firman Tuhan. Pertama-tama, Iblis mencoba untuk merayu Yesus agar membuat roti untuk makan, tetapi Yesus menolak dengan mengutip ayat dari Kitab Ulangan yang mengatakan bahwa manusia hidup bukan hanya dari roti saja, melainkan juga dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Kemudian, Iblis membawa Yesus ke Bait Allah dan meminta agar Yesus melompat dari atas gedung itu untuk membuktikan bahwa malaikat akan menyelamatkannya. Namun, Yesus menolak lagi dengan mengutip ayat dari Kitab Ulangan yang mengatakan bahwa tidak boleh mencobai Tuhan, Allahmu.

Akhirnya, Iblis membawa Yesus ke gunung yang sangat tinggi dan menunjukkan kepadanya semua kerajaan dunia beserta kemegahannya dan menawarkan semuanya itu kepada Yesus jika Yesus sujud menyembahnya. Namun, Yesus menolak lagi dan mengutip ayat dari Kitab Ulangan yang mengatakan bahwa kita harus menyembah Tuhan, Allah kita, dan hanya kepada-Nya kita harus beribadah

Kisah ini menunjukkan bagaimana Yesus sebagai manusia tetapi juga sebagai anak Allah yang kuat dan setia kepada Allah, mampu mengatasi setiap godaan dan pencobaan dari Iblis.

Pertama, Yesus menunjukkan bahwa manusia hidup bukan hanya dari sesuatu yang fana seperti roti, tetapi juga dari Firman Allah yang memberi kehidupan yang sejati. Kedua, Yesus menunjukkan bahwa kita tidak boleh mencobai Allah dengan melakukan tindakan nekat yang berbahaya seperti melompat dari gedung tinggi. Dan ketiga, Yesus menunjukkan bahwa kita hanya boleh menyembah Allah dan tidak boleh sujud menyembah Iblis atau siapa pun selain Allah.

Kisah ini memberi kita pelajaran bahwa ketika kita menghadapi godaan dan pencobaan dalam hidup kita, kita dapat mengatasi hal tersebut dengan memegang teguh Firman Allah dan setia kepada-Nya. Seperti Yesus, kita harus menolak godaan dan godaan setiap kali kita dihadapkan dengan pilihan antara yang benar dan yang salah. Kita dapat memohon kekuatan dan bimbingan dari Allah untuk membantu kita melalui setiap pencobaan dan godaan yang muncul dalam hidup kita.

Matius 4:12-25 mengisahkan pelayanan Yesus di Galilea

Pasal ini dimulai dengan kematian Yohanes Pembaptis (ayat 12), yang menyebabkan Yesus pindah ke Kafarnaum di Galilea (ayat 13). Hal ini menandakan awal dari pelayanan Yesus di wilayah Galilea yang lebih luas. Hal ini juga sesuai dengan nubuat nabi Yesaya tentang wilayah Galilea yang akan melihat "terang" (ayat 14-16).

Kemudian, Injil Matius mencatat bahwa Yesus memulai pelayanannya dengan memanggil murid-murid-Nya, yakni Simon (yang kemudian diberi nama Petrus) dan Andreas (ayat 18-20), dan kemudian Yakobus dan Yohanes (ayat 21-22). Mereka semua meninggalkan pekerjaan mereka untuk menjadi pengikut Yesus.

Setelah itu, Injil Matius mencatat bahwa Yesus melakukan banyak mukjizat di Galilea, seperti menyembuhkan orang-orang sakit dan mengusir roh jahat (ayat 23-25). Berita tentang mukjizat-mukjizat ini menyebar dan orang-orang mulai datang kepada Yesus dari seluruh Galilea dan wilayah sekitarnya.

Pasal ini menunjukkan betapa pentingnya pelayanan Yesus dan tanda-tanda ajaib yang diberikan-Nya. Dalam memanggil murid-murid-Nya, Yesus menunjukkan bahwa Dia memiliki rencana dan misi yang besar untuk menyelamatkan dunia. Selain itu, melalui mukjizat-mukjizat-Nya, Yesus menunjukkan kuasa-Nya dan menarik perhatian orang-orang yang membutuhkan penyembuhan dan penghiburan.

Secara keseluruhan, Matius 4:12-25 menunjukkan awal dari pelayanan Yesus dan menunjukkan kekuatan dan kuasa-Nya dalam melakukan mukjizat-mukjizat. Teks ini juga menunjukkan betapa pentingnya pengikut Yesus yang setia dan bersedia meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti-Nya.

Renungan

Matius 4 mengisahkan tentang pencobaan Yesus di padang gurun. Setelah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Yesus dikemudian hari dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicoba oleh Iblis.

  • Pertama-tama, Iblis mencoba menggoda Yesus untuk mengubah batu menjadi roti. Namun, Yesus menolaknya dengan berkata bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
  • Kemudian, Iblis membawa Yesus ke puncak Bait Suci dan menantangnya untuk melompat dari sana. Iblis memperlihatkan ayat-ayat Alkitab yang mendukung bahwa Allah akan memerintahkan malaikat-Nya untuk menjaga Yesus, sehingga ia tidak akan terluka. Namun, Yesus menolak untuk mencobanya dengan berkata bahwa tidak boleh mencobai Tuhan.
  • Terakhir, Iblis membawa Yesus ke puncak gunung yang sangat tinggi dan menawarkan kerajaan dunia beserta segala kemegahannya jika Yesus bersedia menyembahnya. Namun, Yesus menolak tawaran itu dengan tegas, berkata bahwa hanya Tuhan yang layak disembah dan dilayani.

Dalam semua percobaan ini, Yesus menunjukkan kekuatannya sebagai Anak Allah yang taat dan patuh kepada kehendak Bapa-Nya. Kita juga dapat belajar dari keberhasilan Yesus dalam menghadapi pencobaan, yaitu dengan mengandalkan Firman Allah dan memilih untuk taat kepada-Nya.

Referensi buku yang dapat membantu untuk memahami tafsiran Kitab Matius pasal 4 adalah sebagai berikut:

"Matthew Henry's Commentary on the Whole Bible" oleh Matthew Henry. Buku ini merupakan komentar Alkitab klasik yang menyediakan tafsiran ayat-ayat secara rinci, serta memberikan konteks historis dan teologis yang relevan.

 

"The Gospel According to Matthew" oleh Leon Morris. Buku ini adalah sebuah komentar kritis modern yang membahas tema dan struktur Kitab Matius secara mendalam, dengan memberikan penjelasan tentang konteks sejarah dan budaya di mana Kitab Matius ditulis.

 

"The Expositor's Bible Commentary: Matthew, Mark, Luke" oleh Tremper Longman III dan David E. Garland. Buku ini merupakan sebuah komentar Alkitab lengkap yang membahas ketiga kitab Injil secara paralel, termasuk Kitab Matius, dengan memberikan tafsiran yang akurat dan mendalam.

 

Dengan mengacu pada buku-buku referensi tersebut, kita dapat memperdalam pemahaman tentang tafsiran Kitab Matius pasal 4, dan juga memperluas pemahaman kita tentang Alkitab secara keseluruhan.

Posting Komentar untuk "Matius 4 - Menghadapi pencobaan dengan mengandalkan Firman Allah"