Matius 6:19-34 Kekhwatiran VS Iman
Matius 6:19-34 berisi ajaran Yesus tentang harta benda dan
kekhawatiran. Yesus mengingatkan kita agar tidak terlalu terikat pada harta
benda atau terlalu khawatir tentang kebutuhan sehari-hari, karena itu dapat
mengganggu hubungan kita dengan Allah.
Yesus mengajarkan bahwa kekayaan dunia adalah sesuatu yang
tidak abadi dan mudah hilang, sehingga kita seharusnya tidak terlalu terikat
padanya. Sebaliknya, kita harus memusatkan perhatian kita pada harta yang ada
di surga, yang tidak dapat rusak atau dicuri. Kita harus menumpuk kekayaan di
surga dengan melakukan kebaikan dan melayani Allah, karena di surga, harta kita
akan selalu aman dan abadi.
Selanjutnya, Yesus juga mengajarkan bahwa kita tidak perlu
terlalu khawatir tentang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, atau
pakaian. Allah sudah mengetahui kebutuhan kita dan akan memberikan segala yang
kita butuhkan. Kita harus memfokuskan perhatian kita pada kerajaan Allah dan
melakukan kehendak-Nya, maka segala kebutuhan kita akan dipenuhi.
Dalam ayat-ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa kekayaan dunia
dan kekhawatiran dapat menjadi penghalang bagi kita untuk memiliki hubungan
yang benar dengan Allah. Ketika kita terlalu terikat pada harta benda, kita
mungkin merasa tidak perlu lagi bergantung pada Allah dan mengabaikan kebutuhan
orang lain. Kekhawatiran tentang kebutuhan sehari-hari juga dapat membuat kita
tidak percaya pada Allah dan merasa perlu mengambil langkah-langkah ekstra
untuk memenuhi kebutuhan kita.
Oleh karena itu, Yesus ingin agar kita tidak khawatir tentang
kebutuhan kita, tetapi percaya pada Allah dan melakukan kehendak-Nya. Kita
harus memusatkan perhatian kita pada kerajaan Allah dan mengutamakan kebaikan
orang lain, serta berusaha untuk menumpuk kekayaan di surga dengan melakukan
kebaikan dan melayani Allah. Dengan begitu, kita akan memiliki hubungan yang
lebih dekat dengan Allah dan kebutuhan kita akan dipenuhi oleh-Nya.
Renungan
Seringkali kita terlalu terikat pada harta benda dan merasa
bahwa kekayaan dunia adalah segalanya. Namun, Yesus mengingatkan bahwa harta
dunia adalah sesuatu yang tidak abadi dan mudah hilang. Oleh karena itu, kita
harus menempatkan kekayaan di surga dengan melakukan kebaikan dan melayani
Allah. Kita harus memprioritaskan kerajaan Allah di atas segalanya, karena itu
adalah sesuatu yang abadi dan tidak akan hilang.
Selain itu, kita juga sering merasa khawatir tentang
kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, atau pakaian. Namun, Yesus
mengajarkan bahwa Allah sudah mengetahui kebutuhan kita dan akan memberikan
segala yang kita butuhkan. Kita harus memfokuskan perhatian kita pada kerajaan
Allah dan melakukan kehendak-Nya, maka segala kebutuhan kita akan dipenuhi.
Dalam ayat-ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa kita harus
melepaskan diri dari kekhawatiran tentang kebutuhan sehari-hari dan memusatkan
perhatian kita pada kerajaan Allah. Kita harus mempercayai bahwa Allah akan
memenuhi kebutuhan kita, dan kita harus fokus pada melakukan kebaikan dan
melayani Allah.
Oleh karena itu, renungan kita diharapkan dapat membantu kita
untuk memahami bahwa kekayaan dunia dan kekhawatiran dapat menghalangi hubungan
kita dengan Allah. Kita harus memprioritaskan kerajaan Allah di atas segalanya
dan percaya bahwa Allah akan memenuhi kebutuhan kita. Ketika kita memusatkan
perhatian kita pada Allah dan melakukan kehendak-Nya, hidup kita akan lebih
bermakna dan berarti, serta kita akan memiliki hubungan yang lebih dekat
dengan-Nya.
Posting Komentar untuk "Matius 6:19-34 Kekhwatiran VS Iman"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.