Memiliki keyakinan dan kepercayaan yang teguh kepada Yesus
Matius 20:29-34 mencatat peristiwa ketika Yesus menyembuhkan
dua orang buta di luar kota Yerikho Dalam peristiwa ini, dua orang buta yang
duduk di tepi jalan mendengar bahwa Yesus sedang lewat dan mereka berteriak
meminta belas kasihan-Nya. Meskipun orang banyak mencoba membuat mereka diam,
mereka semakin keras berseru kepada Yesus. Yesus berhenti dan memanggil mereka,
lalu bertanya apa yang mereka inginkan. Mereka meminta agar mata mereka terbuka.
Dalam kasih-Nya yang tak terbatas, Yesus menyentuh mata mereka dan mereka
segera mendapatkan penglihatan.
Peristiwa ini menunjukkan belas kasihan dan kuasa penyembuhan
Yesus. Meskipun mereka buta dan diabaikan oleh orang banyak, Yesus merespon
seruan mereka dan menyembuhkan mereka dengan belas kasihan-Nya. Ini menunjukkan
kerinduan-Nya untuk menyembuhkan dan memulihkan orang yang menderita.
Selain itu, peristiwa ini juga menyoroti iman dan kepercayaan
dua orang buta tersebut. Meskipun banyak orang mencoba membungkam mereka,
mereka terus berseru dan memohon pada Yesus. Mereka memiliki keyakinan bahwa
Yesus adalah Tuhan yang berkuasa untuk menyembuhkan mereka. Iman mereka menjadi
kunci untuk menerima penyembuhan dari Yesus.
Renungan dari tafsiran ini mengajak kita untuk memiliki
keyakinan dan kepercayaan yang teguh kepada Yesus. Seperti dua orang buta
tersebut, kita juga mungkin menghadapi tantangan, kesulitan, dan hambatan dalam
hidup. Namun, kita perlu percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang penuh belas
kasihan dan kuasa, dan Dia peduli terhadap kebutuhan kita.
Ketika kita berteriak kepada-Nya dengan iman dan keyakinan,
Yesus akan mendengarkan seruan kita dan meresponnya. Dia adalah penyembuh yang
sempurna dan Dia mampu mengubah situasi kita, baik secara fisik maupun rohani.
Kita perlu menjaga iman kita tetap teguh dan terus memohon belas kasihan-Nya,
karena Dia adalah Tuhan yang mengasihi dan peduli terhadap kita.
Peristiwa ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya
keberanian untuk berteriak kepada Tuhan. Meskipun orang banyak mencoba membuat
mereka diam, dua orang buta itu tetap berseru-seru kepada Yesus. Mereka tidak
takut atau malu untuk memohon belas kasihan-Nya. Mereka mengandalkan Tuhan
sepenuhnya dan mempercayakan hidup mereka kepada-Nya.
Pesan yang bisa kita ambil dari renungan ini adalah bahwa
dalam situasi kita yang sulit dan putus asa, kita perlu memiliki iman yang kuat
dan keberanian untuk berteriak kepada Tuhan. Ketika kita menghadapi masalah
atau kesulitan, jangan ragu untuk memohon belas kasihan-Nya dan mempercayakan
segala sesuatu kepada-Nya.
Yesus adalah sumber kekuatan dan penyembuhan kita. Dia
mendengar seruan kita dan Dia peduli terhadap setiap masalah dan kebutuhan
kita. Ketika kita mengandalkan-Nya sepenuhnya dan memohon pertolongan-Nya
dengan rendah hati, Dia akan memperhatikan dan merespon kita.
Renungan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur
atas kasih karunia dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Setelah disembuhkan,
dua orang buta itu mengikuti Yesus. Mereka menyadari bahwa penyembuhan yang
mereka terima adalah hasil dari belas kasihan-Nya. Kita juga harus memiliki
sikap syukur yang sama ketika Tuhan menjawab seruan kita dan melakukan
pekerjaan-Nya dalam hidup kita.
Marilah kita belajar dari dua orang buta ini untuk memiliki
iman yang teguh, keberanian untuk berteriak kepada Tuhan, dan sikap syukur yang
tulus. Biarkanlah iman kita menguat dan kepercayaan kita tumbuh saat kita
memercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Yesus, yang adalah sumber
pengharapan, penyembuhan, dan kehidupan yang baru.
Posting Komentar untuk "Memiliki keyakinan dan kepercayaan yang teguh kepada Yesus"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.