Pengertian dan perbedaan Ragi orang Farisi dan Saduki
Dalam Matius 16:5-12, Yesus mengajarkan kepada
murid-murid-Nya tentang peringatan akan ragi orang Farisi dan orang Saduki.
Ketika murid-murid Yesus lupa membawa roti, Yesus memperingatkan mereka untuk
berhati-hati terhadap ragi orang Farisi dan orang Saduki.
Ragi adalah bahan pengembang yang digunakan dalam roti dan
makanan lainnya. Namun, ragi juga dapat menjadi simbol dosa dan kejahatan,
karena dapat mengontaminasi dan merusak yang murni. Dalam konteks ini, Yesus
mengajarkan bahwa ragi orang Farisi dan orang Saduki mewakili ajaran dan
pengaruh mereka yang tidak sehat dan menyesatkan.
Orang Farisi adalah kelompok agama Yahudi yang menekankan
pada tradisi dan hukum Taurat, tetapi mereka juga terkenal karena hipokrisi dan
kecenderungan untuk menunjukkan kesalehan mereka di depan umum. Orang Saduki,
di sisi lain, menolak doktrin kebangkitan dan pengharapan masa depan, serta
memilih untuk mengikuti hukum-hukum dan tradisi-tradisi tertentu.
Perbedaan antara ragi orang Farisi dan orang Saduki adalah
bahwa ragi orang Farisi lebih menekankan pada legalisme dan penghakiman atas
orang lain, sementara ragi orang Saduki lebih menekankan pada
pemikiran-pemikiran sekuler dan tidak rohani. Kedua kelompok tersebut, meskipun
berbeda dalam ajaran, keduanya tidak sepenuhnya mengikuti kebenaran Alkitab dan
memperkenalkan pengaruh-pengaruh menyesatkan yang dapat merusak kehidupan orang
yang mempercayainya.
Dalam konteks Matius 16:5-12, Yesus memperingatkan
murid-murid-Nya agar berhati-hati terhadap ajaran-ajaran dan pengaruh-pengaruh
yang menyesatkan tersebut. Ia mengajarkan bahwa murid-murid-Nya harus tetap
berpegang pada ajaran dan kebenaran Alkitab, dan menghindari ajaran dan
pengaruh yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Kita sebagai umat Kristen juga harus berhati-hati terhadap
ajaran dan pengaruh yang menyesatkan dalam kehidupan kita. Kita harus
memperhatikan dan mempelajari ajaran Alkitab dengan cermat, serta memastikan
bahwa apa yang kita pelajari dan ikuti sesuai dengan kebenaran Tuhan. Kita juga
harus memperkuat iman kita dengan berdoa, bersekutu dengan Tuhan, dan mengambil
tindakan yang sesuai dengan kehendak-Nya dalam kehidupan kita.
Demikian pula, sebagai umat Kristen, kita harus berhati-hati
untuk tidak hanya mencari tanda-tanda fisik yang mengesankan sebagai bukti
kehadiran Tuhan dalam hidup kita, tetapi juga mengakui buah-buah Roh yang
tumbuh dalam kehidupan kita sebagai bukti kebenaran iman kita.
Kita juga harus berhati-hati terhadap ajaran-ajaran dan
pengaruh-pengaruh yang menyesatkan dalam kehidupan kita, dan mencari kebenaran
dalam Firman Tuhan serta mengambil tindakan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Dengan begitu, kita dapat tumbuh dalam iman dan mampu mengakui tanda-tanda
rohani yang ada dalam hidup kita, serta menjadi saksi-saksi Kristus yang setia
dan berbuah dalam hidup kita.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan perbedaan Ragi orang Farisi dan Saduki"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.