Perbedaan orang Farisi dan orang Saduki, meminta tanda kepada Yesus
Dalam Matius 16:1-4, orang Farisi dan orang Saduki datang
kepada Yesus dan meminta tanda dari-Nya sebagai bukti bahwa Dia benar-benar
adalah Mesias. Namun, Yesus menolak permintaan mereka dan menyatakan bahwa
mereka tahu membaca tanda-tanda cuaca, tetapi tidak bisa memahami tanda-tanda
zaman yang sedang terjadi.
Orang Farisi dan orang Saduki adalah dua kelompok yang
berbeda dalam agama Yahudi pada masa itu. Orang Farisi adalah kelompok yang
sangat menjunjung tinggi hukum Taurat dan tradisi-tradisi agama, sementara
orang Saduki adalah kelompok yang menolak kepercayaan kepada malaikat, roh, dan
kebangkitan orang mati. Keduanya adalah musuh bersama Yesus karena Dia
mengajarkan ajaran-ajaran yang berbeda dari mereka.
Mereka meminta tanda dari Yesus karena mereka tidak percaya
bahwa Dia adalah Mesias yang sejati. Mereka ingin melihat mukjizat atau tanda
yang spektakuler sebagai bukti kebenaran Yesus, tetapi mereka tidak mengakui
bahwa tanda-tanda kehidupan Yesus sendiri, seperti mukjizat penyembuhan dan
pengampunan dosa, sudah menjadi tanda bahwa Dia adalah Anak Allah yang sejati.
Namun, Yesus menolak permintaan mereka dan mengingatkan bahwa
mereka telah melihat banyak tanda dan mukjizat yang Dia lakukan, tetapi mereka
tetap tidak percaya dan mencari tanda yang lebih besar lagi. Yesus menegaskan
bahwa kepercayaan kepada-Nya harus didasarkan pada iman dan bukan pada
tanda-tanda yang menakjubkan atau pengalaman-pengalaman ajaib semata.
Kita juga dapat belajar dari kisah ini bahwa iman sejati
tidak membutuhkan bukti-bukti fisik yang terlihat, tetapi didasarkan pada
keyakinan dalam hati dan pengenalan akan kebenaran Tuhan. Sebagai pengikut
Yesus, kita harus memahami bahwa Dia telah memberikan banyak bukti
kebenaran-Nya melalui kehidupan-Nya, Firman-Nya, dan karya Roh Kudus-Nya. Kita
harus mempercayai-Nya tanpa syarat, dan mempercayai bahwa Dia adalah Mesias
yang sejati dan satu-satunya jalan ke keselamatan.
Renungan
Kita juga dapat mengambil pelajaran dari kisah ini bahwa iman
sejati tidak membutuhkan bukti-bukti fisik yang terlihat, tetapi didasarkan
pada keyakinan dalam hati dan pengenalan akan kebenaran Tuhan. Sebagai pengikut
Yesus, kita harus memahami bahwa Dia telah memberikan banyak bukti
kebenaran-Nya melalui kehidupan-Nya, Firman-Nya, dan karya Roh Kudus-Nya. Kita
harus mempercayai-Nya tanpa syarat, dan mempercayai bahwa Dia adalah Mesias
yang sejati dan satu-satunya jalan ke keselamatan.
Selain itu, kita juga harus mewaspadai tipu daya dan
kebingungan yang sering kali muncul dalam hidup kita. Orang Farisi dan orang
Saduki tidak mampu memahami tanda-tanda zaman meskipun mereka bisa membaca
tanda-tanda cuaca. Demikian pula, kita juga bisa mudah terjebak dalam
kebingungan dan membingungkan hal-hal yang tidak penting dalam hidup kita. Kita
harus belajar untuk fokus pada kebenaran Tuhan dan terus berjalan dalam iman
yang teguh kepada-Nya.
Mari kita memperkuat iman kita dengan bersekutu dengan Tuhan
melalui doa, membaca Firman-Nya, dan mempraktikkan ajaran-Nya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan cara ini, kita dapat membangun fondasi iman yang kuat dan
memahami kebenaran Tuhan dengan lebih jelas.
Referensi:
- Keener, Craig S. The IVP Bible Background Commentary: New Testament. InterVarsity Press, 1993.
- Strauss, Mark L. The Life of Christ: A Harmonized Interpretation. Zondervan, 2008.
Posting Komentar untuk "Perbedaan orang Farisi dan orang Saduki, meminta tanda kepada Yesus"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.