Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sikap yang baik akan menerima ajaran baik

 

Sikap yang baik akan menerima ajaran baik

Matius 13:1-23 berisi tentang perumpamaan Yesus mengenai penabur. Yesus mengatakan bahwa seorang penabur pergi menabur benih di ladang. Ada beberapa jenis tanah yang berbeda yang menerima benih ini.

Tanah pertama adalah pinggir jalan, di mana benih jatuh dan burung datang dan memakannya. Yesus mengatakan bahwa ini mewakili orang yang mendengar ajaran-Nya tetapi tidak memahaminya, dan kemudian Setan datang dan mengambil ajaran itu dari mereka.

Tanah kedua adalah tanah berbatu, di mana benih cepat bertumbuh tetapi juga cepat mati karena tidak memiliki akar yang cukup. Yesus mengatakan bahwa ini mewakili orang yang dengan cepat menerima ajaran-Nya tetapi tidak memilikinya dalam diri mereka dan dengan cepat kehilangan kepercayaannya saat mengalami kesulitan.

Tanah ketiga adalah tanah yang ditumbuhi duri, di mana benih tumbuh tetapi kemudian mati karena tercekik oleh duri. Yesus mengatakan bahwa ini mewakili orang yang mendengar ajaran-Nya tetapi kemudian diganggu oleh kekhawatiran dunia dan godaan materi sehingga ajaran itu tidak dapat tumbuh dan berkembang dalam diri mereka.

Tanah keempat adalah tanah yang baik, di mana benih tumbuh dan menghasilkan buah yang melimpah. Yesus mengatakan bahwa ini mewakili orang yang mendengar ajaran-Nya, memahaminya, dan menerapkannya dalam hidup mereka sehingga mereka dapat menghasilkan buah yang baik.

Dalam tafsirannya, Yesus menunjukkan bahwa ada banyak orang yang akan mendengar ajaran-Nya, tetapi hanya sedikit yang benar-benar memahami dan menerapkannya dalam hidup mereka. Namun, bagi orang-orang yang benar-benar menerima ajaran-Nya dan menghasilkan buah yang baik, mereka akan mengalami sukacita dan berkat yang melimpah dari Kerajaan Surga.

Penjelasan Yesus dalam perumpamaan ini juga menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menghambat pertumbuhan iman seseorang. Pertama, ketika seseorang tidak memahami ajaran-Nya, ia rentan terhadap pengaruh Setan yang akan mengambil ajaran itu dari dirinya. Kedua, ketika seseorang tidak memiliki ketekunan dan akar yang cukup dalam iman, ia akan mudah meragukan dan meninggalkan imannya saat menghadapi kesulitan. Ketiga, ketika seseorang diganggu oleh kekhawatiran dunia dan godaan materi, ia akan kesulitan untuk memprioritaskan hidupnya dengan iman.

Namun, bagi orang yang menerima ajaran-Nya dengan baik dan mempraktikkan iman dalam hidup mereka, mereka akan menghasilkan buah-buah Roh yang baik, seperti kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Dan ketika mereka menghasilkan buah-buah Roh ini, mereka akan menjadi saksi hidup yang kuat dan efektif bagi Kristus di dunia ini.

Perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa tidak cukup hanya mendengar ajaran-Nya, tetapi kita harus juga memahaminya, mengakarnya dalam diri kita, dan mempraktikkannya dalam hidup kita. Hal ini dapat dicapai melalui doa, pembacaan Alkitab, persekutuan dengan orang-orang percaya, dan ketekunan dalam menjalani hidup iman. Dengan begitu, kita dapat menghasilkan buah-buah Roh yang baik dan menjadi saksi hidup yang kuat bagi Kristus.

Renungan

Perumpamaan tentang penabur yang diceritakan Yesus dalam Matius 13:1-23 mengajarkan kepada kita tentang kondisi hati dan sikap kita dalam menerima ajaran-Nya. Kita dapat belajar dari perumpamaan ini bahwa tidak cukup hanya mendengar ajaran-Nya, tetapi kita juga harus memahaminya dan mempraktikkannya dalam hidup kita.

Tanah yang menerima benih dan menghasilkan buah yang baik adalah tanah yang baik dan subur, yang telah dirawat dan disiapkan dengan baik. Begitu juga dalam hidup kita, kita harus mempersiapkan diri kita untuk menerima ajaran-Nya dengan membaca Alkitab, berdoa, dan mengikuti persekutuan dengan orang-orang percaya.

Kita juga harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghalangi pertumbuhan iman kita, seperti pengaruh Setan, kesulitan hidup, kekhawatiran dunia, dan godaan materi. Ketika kita merasakan hambatan-hambatan ini, kita harus belajar untuk mengatasi dan memperkuat iman kita dengan mengandalkan Tuhan dan mengutamakan hidup kita dalam iman.

Dalam hidup kita, kita semua memiliki peran sebagai penabur dalam membagikan ajaran-Nya kepada orang lain. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa kita sendiri telah memahami ajaran-Nya dan menghasilkan buah-buah Roh yang baik dalam hidup kita, agar kita dapat menjadi saksi hidup yang kuat dan efektif bagi Kristus.

Semoga perumpamaan ini mengingatkan kita tentang pentingnya mempersiapkan diri kita dalam menerima ajaran-Nya, mengatasi hambatan-hambatan dalam hidup kita, dan menjadi saksi hidup yang kuat bagi Kristus di dunia ini.

Posting Komentar untuk "Sikap yang baik akan menerima ajaran baik"