Israel adalah bangsa yang keras kepala dan cenderung murtad
Dalam Keluaran 33:1-23,
adalah sebuah pasal dalam Alkitab yang berisi peristiwa dan dialog antara Musa
dan Tuhan di Gunung Sinai. Berikut ini adalah tafsiran dari pasal tersebut:
Kitab Keluaran 33:1-6
menjelaskan bahwa Tuhan memerintahkan Musa dan bangsa Israel untuk berangkat
dari Gunung Sinai dan meninggalkan tempat tersebut, karena mereka telah
melakukan penyembahan terhadap patung anak lembu emas saat Musa berada di atas
gunung untuk menerima hukum-hukum Allah. Tuhan berjanji untuk membimbing mereka
menuju tanah yang dijanjikan, tetapi Ia tidak akan mendampingi mereka secara
langsung karena bangsa Israel adalah bangsa yang keras kepala dan cenderung
melakukan murtad.
Dalam pasal ini, Musa
mendirikan Kemah Pertemuan di luar perkemahan sebagai tempat untuk bertemu
dengan Tuhan. Setiap kali Musa pergi ke Kemah Pertemuan, seluruh bangsa Israel
berdiri di pintu kemah mereka dan memandang saat Musa berbicara dengan Tuhan. Ketika
Musa masuk ke dalam kemah, tiang awan turun dan Tuhan berbicara kepada Musa
sebagai seorang teman.
Kitab Keluaran 33:12-16
mencatat dialog antara Musa dan Tuhan. Musa memohon agar Tuhan tetap menyertai
bangsa Israel dan menunjukkan rahmat-Nya kepada mereka. Musa menyatakan bahwa
jika Tuhan tidak ikut bersama mereka, mereka tidak akan pergi ke tanah yang
dijanjikan. Tuhan menjanjikan kepada Musa bahwa kasih karunia-Nya akan
menyertai mereka dan bahwa Musa telah mendapat kasih karunia di hadapan-Nya.
Musa kemudian mengajukan
permintaan lebih lanjut kepada Tuhan. Dia meminta untuk melihat kemuliaan
Tuhan. Tuhan memberikan persetujuan, tetapi dengan syarat bahwa Musa tidak akan
melihat wajah-Nya, tetapi hanya melihat kemuliaan-Nya dari belakang, karena tidak
ada manusia yang dapat melihat wajah Tuhan dan tetap hidup.
Kitab Keluaran 33:18-23
melaporkan bagaimana Tuhan mengizinkan Musa untuk melihat kemuliaan-Nya. Tuhan
menyembunyikan Musa di sebuah celah batu, menutupinya dengan tangan-Nya, dan
melewati Musa sambil menunjukkan kemuliaan-Nya kepada Musa. Setelah melewati
Musa, Tuhan menghapus tangan-Nya, sehingga Musa bisa melihat punggung Tuhan
yang berlalu. Musa kemudian turun dari gunung dan membagikan berita ini kepada
bangsa Israel.
Tafsiran ini menunjukkan
bahwa meskipun bangsa Israel telah berdosa dengan menyembah anak lembu emas,
Tuhan masih menunjukkan kasih dan rahmat-Nya kepada mereka. Meskipun Musa tidak
diperbolehkan melihat wajah Tuhan, pengalaman ini menguatkan kedekatan antara
Musa dan Tuhan, serta mengingatkan bangsa Israel tentang pentingnya memiliki
hubungan yang dekat dengan Allah dan patuh terhadap perintah-Nya.
Posting Komentar untuk "Israel adalah bangsa yang keras kepala dan cenderung murtad"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.