Keluaran 12:1-28 Pembebasan dan perlindungan Allah
Keluaran 12:1-28
menceritakan tentang perintah Allah kepada orang Israel untuk mempersiapkan
perayaan Paskah, yang juga merupakan perayaan Paskah Yahudi yang terkenal.
Perayaan ini memiliki makna penting dalam sejarah keluaran orang Israel dari
perbudakan di Mesir.
Pada awal pasal, Allah
berbicara kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, memberikan instruksi tentang
bulan pertama dalam kalender Yahudi, yaitu bulan Nisan. Allah menyuruh mereka
untuk memulai kalender baru dan menetapkan bulan Nisan sebagai bulan yang pertama
dalam kalender itu.
Selanjutnya, Allah
memberikan instruksi rinci tentang bagaimana mempersiapkan dan merayakan
Paskah. Setiap keluarga Israel harus memilih seekor anak domba jantan yang
tanpa cacat dan mempersiapkannya untuk perjamuan Paskah. Pada tanggal keempat
belas bulan Nisan, mereka harus menyembelih anak domba itu dan memercikkannya
ke tiang pintu rumah mereka. Darah anak domba ini akan menjadi tanda bagi Allah
untuk melindungi keluarga Israel dari malapetaka yang akan melanda Mesir.
Seluruh tubuh anak domba
harus dimasak dan dimakan pada malam itu, bersama dengan roti yang tidak beragi
dan sayuran pahit. Allah juga memberikan instruksi tentang cara menghidangkan
perjamuan Paskah, yaitu dengan pakaian yang siap untuk bepergian, dengan sandal
di kaki dan tongkat di tangan.
Allah memerintahkan orang
Israel untuk merayakan perayaan Paskah ini setiap tahun sebagai peringatan akan
pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir. Orang-orang Israel harus mematuhi
semua instruksi ini dan tidak boleh meninggalkannya. Jika ada orang asing yang
tinggal bersama mereka dan ingin ikut merayakan Paskah, maka orang itu juga
harus disunat dan mematuhi semua perintah Allah.
Teks ini menyampaikan pesan
penting tentang pembebasan dan perlindungan Allah terhadap umat-Nya. Perayaan
Paskah menjadi lambang keselamatan dan kasih Allah yang membebaskan orang
Israel dari perbudakan.
Selain pesan tentang
pembebasan dan perlindungan Allah, pasal ini juga mengajarkan beberapa prinsip
dan makna dalam perayaan Paskah Yahudi yang dapat kita petik.
1.
Kepercayaan kepada Allah: Perayaan Paskah
adalah wujud kepercayaan orang Israel kepada Allah yang memerintahkan mereka
untuk melakukan tindakan konkret, seperti memilih anak domba yang tanpa cacat,
menyembelihnya, dan memercikkannya di pintu rumah mereka. Mereka mempercayai
bahwa darah anak domba tersebut akan melindungi mereka dari malapetaka.
2.
Pentingnya persiapan: Allah menekankan pada
orang Israel untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan seksama sebelum perayaan
Paskah. Ini termasuk memilih dan mempersiapkan anak domba, serta memastikan
bahwa mereka memiliki pakaian dan peralatan yang sesuai untuk perjalanan.
Persiapan ini menggambarkan pentingnya kesiapan fisik dan spiritual dalam
mengikuti perayaan agama.
3.
Penyerahan diri: Dalam menyembelih anak domba
dan memercikkannya di pintu rumah, orang Israel menyerahkan diri mereka
sepenuhnya kepada Allah. Tindakan ini adalah simbol dari keyakinan mereka bahwa
hanya Allah yang bisa melindungi dan menyelamatkan mereka.
4.
Mengenang sejarah pembebasan: Perayaan Paskah
dimaksudkan untuk mengingat dan merayakan pembebasan orang Israel dari
perbudakan di Mesir. Setiap tahun, orang Israel diingatkan akan peristiwa
penting ini dan menghidupkan kembali kenangan akan rahmat dan kuasa Allah dalam
membebaskan mereka.
5.
Kelompok masyarakat: Perayaan Paskah
dilakukan oleh setiap keluarga Israel, tetapi juga melibatkan seluruh
komunitas. Orang asing yang tinggal bersama mereka juga diberi kesempatan untuk
bergabung dalam perayaan ini, dengan syarat mengikuti peraturan dan tradisi
yang ditetapkan.
Teks ini mengajarkan kita
untuk memperhatikan perayaan agama dan menghormati tradisi serta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Paskah Yahudi mengajarkan kita tentang keimanan,
persiapan, penyerahan diri, mengingat sejarah, dan pentingnya komunitas.
Posting Komentar untuk "Keluaran 12:1-28 Pembebasan dan perlindungan Allah"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.