Keluaran 12:43-5 Paskah Orang Israel
Ayat-ayat ini merupakan
bagian dari perintah Tuhan kepada bangsa Israel mengenai Paskah dan perayaan
Makanan Roti Tidak Beragi setelah mereka keluar dari perbudakan di Mesir. Mari
kita telaah ayat-ayat tersebut:
Kitab Keluaran 12:43-51
(TB):
"43 Lalu berfirmanlah
TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan Paskah: seorang asing
janganlah makan daging Paskah itu. 44 Tetapi setiap hamba yang telah dibeli
dengan uang haruslah engkau khitan, barulah ia boleh makan daging itu. 45 Orang
yang sewa janganlah makan daripadanya, 46 dan harus dimakan dalam satu rumah;
janganlah engkau membawa daging itu keluar dari rumah itu dan janganlah kamu
mematahkan tulang belulangnya. 47 Seluruh jemaah Israel haruslah merayakannya.
48 Tetapi jika ada seorang asing yang tinggal bersama-sama dengan engkau dan
mau merayakannya kepada TUHAN, maka haruslah disunatkan juga setiap laki-laki
dalam keluarganya, kemudian bolehlah ia merayakannya, ia seperti orang yang
lahir di negeri ini; tetapi seorang yang tidak disunat janganlah ia makan
daripadanya. 49 Satu undang-undang berlaku sama untuk orang asli dan untuk
orang asing yang tinggal bersama-sama di tengah-tengahmu. 50 Lalu segala orang
Israel itu berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan
Harun, demikianlah mereka berbuat. 51 Pada hari itu juga keluarlah TUHAN dari
tanah Mesir itu, suku demi suku."
Ayat-ayat ini mengatur siapa
yang boleh dan tidak boleh makan daging Paskah serta bagaimana perayaan
tersebut harus dilakukan. Beberapa poin penting yang dapat diambil dari
tafsiran ini adalah:
1.
Hanya orang Israel yang boleh merayakan
Paskah, dan ini mencakup seluruh jemaah Israel (ayat 47).
2.
Orang asing yang tinggal bersama mereka juga
boleh merayakan Paskah, tetapi mereka harus disunatkan sebelumnya (ayat 48).
3.
Setiap hamba yang telah dibeli dengan uang
harus disunatkan sebelum ia boleh makan daging Paskah (ayat 44).
4.
Paskah harus dimakan di dalam satu rumah, dan
dagingnya tidak boleh dibawa keluar dari rumah itu (ayat 46).
5.
Orang yang menyewa rumah tersebut tidak boleh
makan dari daging Paskah (ayat 45).
6.
Tidak boleh mematahkan tulang belulang daging
Paskah (ayat 46).
7.
Setiap laki-laki dalam keluarga yang
merayakan Paskah harus disunatkan (ayat 48).
Ayat-ayat ini menegaskan
pentingnya mengikuti ketentuan-ketentuan Tuhan dalam merayakan Paskah. Hal ini
menjadi bagian dari ritual dan peringatan yang Tuhan perintahkan kepada bangsa
Israel untuk mengenang pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir.
Renungan
Ayat-ayat ini menegaskan
pentingnya mengikuti ketentuan-ketentuan Tuhan dalam merayakan Paskah. Hal ini
menjadi bagian dari ritual dan peringatan yang Tuhan perintahkan kepada bangsa
Israel untuk mengenang pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir.
Dalam konteks tafsiran ini,
ada beberapa pelajaran yang dapat dipahami:
1.
Eksklusivitas perayaan Paskah: Perayaan
Paskah adalah khusus bagi bangsa Israel. Hanya mereka yang termasuk dalam
jemaah Israel yang boleh merayakan Paskah. Ini menunjukkan identitas unik dan
panggilan khusus bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan.
2.
Pentingnya pemisahan antara orang Israel dan
orang asing: Orang asing yang tinggal bersama bangsa Israel juga boleh
merayakan Paskah, tetapi ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu disunatkan. Hal
ini menunjukkan bahwa Paskah tidak hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi
juga menandakan keterikatan dan pengikutannya terhadap perjanjian yang dibuat
oleh Tuhan dengan bangsa Israel.
3.
Pentingnya sunat sebagai tanda perjanjian:
Sunat menjadi tanda pengikatan perjanjian dengan Tuhan. Dalam konteks Paskah,
sunat diperintahkan bagi hamba yang telah dibeli dengan uang dan orang asing
yang ingin merayakan Paskah. Sunat menjadi simbol fisik yang mengingatkan
mereka akan keterikatan mereka dengan Tuhan dan umat-Nya.
4.
Keseragaman dalam pelaksanaan perayaan:
Ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh Tuhan mengenai Paskah harus diikuti
dengan ketat oleh umat Israel. Ayat 50 mencatat bahwa umat Israel melaksanakan
perintah Tuhan tersebut dengan setia. Hal ini menunjukkan pentingnya
keseragaman dalam pelaksanaan ibadah dan penghormatan terhadap
perintah-perintah Tuhan.
5.
Paskah sebagai peringatan pembebasan:
Perayaan Paskah adalah momen untuk mengingat dan merayakan pembebasan bangsa
Israel dari perbudakan di Mesir. Keluarnya Tuhan dari tanah Mesir ditandai
dengan pembebasan yang terjadi secara ajaib dan menjadi titik balik sejarah
bangsa Israel. Paskah menjadi peringatan yang membangkitkan rasa syukur dan
mengingatkan mereka akan kuasa dan anugerah Tuhan.
Melalui Pasal ini, kita
dapat melihat bahwa perayaan Paskah dalam Kitab Keluaran memiliki makna yang
mendalam dan mengajarkan prinsip-prinsip penting, seperti pengenangan terhadap
pembebasan Tuhan, kesetiaan dalam mengikuti perintah-Nya, serta pentingnya
pengenalan identitas dan perjanjian dengan Tuhan.
Posting Komentar untuk "Keluaran 12:43-5 Paskah Orang Israel"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.