Keluaran 15:22-27 Timbulnya bersungut-sungut
Keluaran 15:22-27
mengisahkan tentang peristiwa setelah penyeberangan Laut Merah, di mana bangsa
Israel mulai bersungut-sungut atau bersungguh-sungguh di padang gurun Marah
karena kekurangan air minum yang layak untuk dikonsumsi. Berikut adalah
tafsiran mengenai hal ini:
Setelah bangsa Israel keluar
dari Laut Merah, mereka melanjutkan perjalanan menuju padang gurun Marah.
Namun, setelah beberapa hari berjalan di padang gurun, mereka tidak menemukan
air yang dapat diminum. Kekurangan air ini menyebabkan bangsa Israel menjadi
gelisah dan tidak puas.
Bersungut-sungut atau
bersungguh-sungguh adalah ungkapan ketidakpuasan, ketidaknyamanan, dan
ketegangan yang diungkapkan oleh bangsa Israel. Mereka mengeluh dan mengkritik
Musa, pemimpin mereka, karena tidak memberikan solusi yang memadai terhadap
masalah kekurangan air.
Namun, dalam respons atas
keluhan mereka, Musa berbalik kepada Tuhan dan berdoa. Tuhan dengan kemurahan
hati-Nya memberikan solusi atas kekurangan air tersebut. Musa diperintahkan
untuk melemparkan kayu ke dalam air pahit, dan air itu menjadi manis dan dapat
diminum oleh bangsa Israel.
Mengapa bangsa Israel mulai
bersungut-sungut dapat dikaitkan dengan beberapa faktor.
Pertama,
kondisi padang gurun yang tidak ramah dan keras menyebabkan mereka merasa putus
asa dan takut akan kekurangan sumber daya dasar seperti air. Kekhawatiran dan
kelelahan fisik dapat mempengaruhi ketegangan emosional mereka.
Kedua,
perubahan yang drastis dari keajaiban penyeberangan Laut Merah ke kondisi keras
dan tidak nyaman di padang gurun Marah mungkin menyebabkan ketidakpuasan dan
kekecewaan mereka. Mereka mungkin mengharapkan kehidupan yang lebih baik
setelah penyelamatan luar biasa yang mereka alami.
Ketiga,
bisa jadi kurangnya kepercayaan dan iman yang kokoh dalam Tuhan juga memainkan
peran. Meskipun mereka telah menyaksikan mujizat-mujizat Tuhan yang luar biasa,
tetapi ketika dihadapkan dengan tantangan atau kesulitan, mereka meragukan dan
mengeluhkan kemampuan Tuhan untuk menyediakan bagi mereka.
Namun, penting untuk dicatat
bahwa Tuhan tetap baik dan memperhatikan keluhan mereka. Dia memberikan solusi
atas kekurangan air dengan ajaib. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bangsa
Israel bersungut-sungut, Tuhan tetap memperhatikan dan memenuhi kebutuhan
mereka.
Kisah ini mengajarkan kita
tentang pentingnya mempercayai Tuhan dalam setiap situasi dan tidak terjebak
dalam keluhan dan ketidakpuasan. Ketika kita menghadapi tantangan atau
kesulitan, kita harus berpegang teguh pada iman kita dan meminta pertolongan
Tuhan. Dia adalah sumber kekuatan dan penyedia yang setia bagi mereka yang
mempercayai-Nya.
Posting Komentar untuk "Keluaran 15:22-27 Timbulnya bersungut-sungut"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.