Keluaran 16 Ketaatan dan penuh Ketergantungan pada Allah
Keluaran 16 mencatat
peristiwa di padang gurun setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir
dan sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Pada saat itu, bangsa
Israel menghadapi kesulitan karena kekurangan makanan di padang gurun.
Pasal 16:1-3 menceritakan
bahwa bangsa Israel mengeluh kepada Musa dan Harun karena mereka merasa lebih
baik jika mereka tetap di Mesir dan memiliki makanan yang cukup. Allah
mendengar keluhan mereka dan berfirman kepada Musa bahwa Dia akan memberi mereka
makan di padang gurun. Allah berjanji memberikan roti dari langit kepada mereka
sehingga mereka akan percaya pada-Nya.
Pasal 16:4-5 menggambarkan
bagaimana Allah memberikan makanan kepada bangsa Israel. Ia menyuruh hujan roti
dari langit, yang disebut "manna", untuk memberi makan mereka setiap
hari. Manna ini memiliki rasa seperti kue yang dibuat dengan minyak zaitun.
Allah menentukan jumlah yang tepat untuk setiap orang dan memberikan instruksi
kepada bangsa Israel untuk mengumpulkannya setiap pagi.
Pasal 16:6-20 menjelaskan
perintah Allah kepada bangsa Israel untuk mengumpulkan manna setiap pagi dan
hanya mengambil apa yang cukup untuk sehari. Manna yang dikumpulkan lebih dari
yang diperlukan akan membusuk dan menjadi berbau. Namun, pada hari sebelum Sabat,
bangsa Israel diperbolehkan untuk mengumpulkan dua kali lipat jumlah manna agar
mereka tidak perlu mengumpulkannya pada hari Sabat yang merupakan hari
perhentian yang kudus.
Pasal 16:21-30 menceritakan
bahwa bangsa Israel mengikuti perintah Allah dan mengumpulkan manna seperti
yang diperintahkan. Manna ini menjadi makanan mereka selama perjalanan di
padang gurun selama empat puluh tahun hingga mereka mencapai tanah Kanaan.
Allah juga memberikan peringatan kepada mereka untuk tidak menyimpan manna sampai
keesokan harinya, tetapi beberapa orang melanggar perintah ini dan manna mereka
menjadi busuk.
Pasal 16:31-36 menggambarkan
bahwa manna ini menjadi makanan harian bagi bangsa Israel selama perjalanan
mereka. Manna ini digunakan sebagai dasar untuk membuat roti dan diberikan oleh
Allah sebagai anugerah-Nya kepada mereka. Allah juga memerintahkan agar manna
ini disimpan dalam tabut kesaksian sebagai pengingat bagi generasi yang akan
datang tentang bagaimana Allah memberi makan bangsa Israel di padang gurun.
Dalam tafsiran ini, Keluaran
16 mengajarkan kepada kita tentang ketekunan dan ketaatan bangsa Israel kepada
perintah Allah dalam mengumpulkan dan menggunakan manna sebagai makanan harian
mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa Allah adalah penyedia yang setia yang
memberikan makanan kepada bangsa Israel selama perjalanan mereka di padang
gurun.
Dalam kelanjutan peristiwa
di Kitab Keluaran 16, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:
1.
Ketaatan dan Disiplin: Bangsa Israel harus
mengumpulkan manna setiap pagi dan hanya mengambil apa yang cukup untuk sehari.
Ini adalah tes ketaatan mereka terhadap perintah Allah. Ketika beberapa orang
mencoba menyimpan manna untuk keesokan harinya, manna tersebut menjadi busuk.
Hal ini mengajarkan pentingnya disiplin, ketaatan, dan kepercayaan kepada Allah
dalam memenuhi kebutuhan harian.
2.
Hari Sabat yang Kudus: Allah memberikan
perintah kepada bangsa Israel untuk mengumpulkan dua kali lipat manna pada hari
sebelum Sabat. Hal ini karena pada hari Sabat, mereka tidak diizinkan bekerja
atau mengumpulkan makanan. Instruksi ini mengajarkan arti penting hari
perhentian yang kudus dan kepercayaan bahwa Allah akan menyediakan makanan yang
cukup untuk mereka sepanjang hari Sabat.
3.
Ketergantungan pada Allah: Manna adalah suatu
anugerah dari Allah. Bangsa Israel tidak dapat mengandalkan sumber daya alam
atau kemampuan mereka sendiri untuk memperoleh makanan di padang gurun. Manna
mengingatkan mereka untuk mengandalkan Allah sebagai Penyedia dan mempercayai
bahwa Dia akan memenuhi kebutuhan mereka.
4.
Pengajaran tentang Kelaparan Spiritual: Dalam
Perjanjian Baru, Yesus mengacu pada manna ketika Ia menyatakan diri-Nya sebagai
Roti Hidup yang turun dari surga. Ini menunjukkan bahwa manna fisik yang
diberikan kepada bangsa Israel adalah gambaran dari kebutuhan manusia akan Roti
Hidup yang sejati, yaitu Yesus Kristus. Hal ini menyoroti kebutuhan kita untuk
mengisi kelaparan spiritual kita dengan hubungan yang benar dengan Allah.
Dengan memahami peristiwa
ini, kita dapat melihat betapa pentingnya ketaatan, disiplin, ketergantungan
pada Allah, dan kebutuhan akan kehidupan rohani yang memadai. Kitab Keluaran 16
memberikan pengajaran yang relevan bagi kita sebagai umat Allah dalam perjalanan
iman kita menuju tujuan-Nya.
Posting Komentar untuk "Keluaran 16 Ketaatan dan penuh Ketergantungan pada Allah"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.