Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keluaran 21:1-11 Perlakuan Manusiawi

 

Keluaran 21:1-11 Perlakuan Manusiawi

Keluaran 21:1-11 adalah bagian dari hukum-hukum yang diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel setelah mereka keluar dari Mesir. Pasal ini membahas beberapa peraturan hukum yang berkaitan dengan perbudakan dan peranan tuan terhadap budaknya. Berikut ini adalah tafsiran dari pasal tersebut:

Pasal ini dimulai dengan perintah Tuhan kepada Musa untuk memberikan hukum dan peraturan kepada bangsa Israel. Tujuan hukum-hukum ini adalah untuk mengatur hubungan sosial, keadilan, dan memberikan pedoman yang adil dalam kehidupan masyarakat mereka.

Ayat 2: "Jika engkau membeli seorang budak Ibrani, maka ia harus bekerja padamu selama enam tahun, tetapi pada tahun yang ketujuh ia harus dibiarkan pergi dengan bebas, tanpa membayar apa-apa."

Ayat ini mengatur peraturan mengenai periode perbudakan untuk seorang budak Ibrani. Seorang budak Ibrani hanya harus melayani tuannya selama enam tahun. Pada tahun yang ketujuh, budak tersebut harus dibebaskan secara cuma-cuma, tanpa harus membayar apapun kepada tuannya. Hal ini menunjukkan keadilan Tuhan dalam memperlakukan orang-orang yang menjadi budak, dengan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan kebebasan setelah periode tertentu.

Ayat 3: "Jika ia datang sendiri, ia harus pergi sendiri; jika ia mempunyai seorang isteri, maka isterinya harus pergi bersama-sama dengan dia."

Ayat ini menegaskan bahwa jika seorang budak memiliki istri saat ia dibebaskan, istri tersebut juga harus dibebaskan dan pergi bersamanya. Ini menunjukkan perlindungan Tuhan terhadap keluarga dan hak-hak mereka. Tuhan tidak ingin ada pemisahan keluarga yang tidak adil dalam situasi pembebasan budak.

Ayat 5-6: "Tetapi jika budak itu berkata: Aku mencintai tuanku, isteriku dan anak-anakku, aku tidak mau bebas. Maka tuannya harus membawa dia ke hadapan hakim; ia harus membawa dia ke pintu atau ke palang pintu, dan tuannya harus menindik telinganya dengan tumpukan; maka ia harus menjadi budak tuannya seumur hidupnya."

Ayat ini menyajikan situasi di mana seorang budak memilih untuk tetap bersama tuannya meskipun ia telah diberikan kesempatan untuk bebas. Dalam kasus seperti itu, budak tersebut harus mengikuti prosedur hukum yang melibatkan hadir di hadapan hakim. Telinganya akan ditindik ke palang pintu sebagai tanda bahwa ia akan tetap menjadi budak tuannya seumur hidupnya. Hal ini menggambarkan keputusan individu yang dihormati, meskipun dalam konteks sistem perbudakan pada masa itu.

Hukum-hukum yang terkandung dalam pasal ini memberikan gambaran tentang bagaimana Tuhan peduli terhadap kesejahteraan dan keadilan dalam masyarakat. Meskipun terdapat perbudakan, hukum-hukum ini menunjukkan upaya Tuhan untuk membatasi dan mengatur praktik perbudakan agar tidak melanggar hak asasi manusia. Tuhan juga memperhatikan perlindungan keluarga dan memberikan kesempatan bagi mereka yang menjadi budak untuk memperoleh kebebasan setelah jangka waktu tertentu.

Pasal ini mengajarkan kita untuk memperhatikan keadilan, perlindungan hak asasi manusia, dan menghormati keputusan individu dalam konteks sosial. Meskipun konteksnya mungkin berbeda dengan zaman kita sekarang, prinsip-prinsip yang ditekankan dalam hukum-hukum ini tetap relevan dalam membangun masyarakat yang adil dan berpenuh kasih.


Posting Komentar untuk "Keluaran 21:1-11 Perlakuan Manusiawi"