Keluaran 9:13-35 Tulah Ketujuh: Hujan Es
Keluaran 9:13-16:
Allah memerintahkan Musa
untuk pergi menghadap Firaun dan menyampaikan pesan bahwa bangsa Israel harus
diperbolehkan pergi agar mereka dapat beribadah kepada-Nya. Allah juga
memberitahukan kepada Firaun bahwa kali ini semua tulah-Nya akan menimpa
Firaun, hamba-hambanya, dan rakyatnya. Tujuan dari tulah ini adalah untuk
memperlihatkan bahwa tidak ada yang sama dengan Allah dan bahwa Dia memiliki
kekuasaan untuk menghukum dan membinasakan Firaun dan rakyatnya.
Keluaran 9:17-21:
Allah menegaskan kepada
Firaun bahwa Dia telah menetapkan kejadian ini untuk memperlihatkan
kekuasaan-Nya dan untuk membuat nama-Nya terkenal di seluruh bumi. Meskipun
Allah memberikan kesempatan kepada Firaun untuk memperbaiki hatinya, Firaun
tetap menolak membiarkan bangsa Israel pergi. Allah memberi peringatan bahwa
pada keesokan harinya, hujan yang sangat berat akan turun di Mesir, yang akan
menghancurkan segala manusia dan binatang yang berada di luar rumah
perlindungan.
Keluaran 9:22-26:
Musa mengacungkan tongkatnya
ke arah langit seperti yang diperintahkan oleh Allah, dan TUHAN memenuhi
firman-Nya. Terjadilah guruh, hujan es, dan apipun turun dengan sangat dahsyat
di seluruh Mesir. Hujan es ini merusak segala sesuatu yang ada di padang,
termasuk manusia, binatang, tanaman, dan pohon. Namun, di tanah Gosen, tempat
tinggal bangsa Israel, tidak turun hujan es ini.
Keluaran 9:27-35:
Firaun mengakui dosanya dan
meminta Musa untuk berdoa agar tulah tersebut berhenti. Musa setuju dan memberi
tahu Firaun bahwa setelah dia meninggalkan kota, dia akan mengacungkan
tangannya kepada TUHAN dan tulah tersebut akan berhenti. Namun, Musa juga
mengatakan kepada Firaun bahwa dia tahu bahwa Firaun tidak takut akan TUHAN
Allah. Setelah melihat bahwa tulah berhenti, Firaun kembali berdosa dan
memperkeras hatinya, dan dia menolak membiarkan bangsa Israel pergi seperti
yang telah difirmankan oleh TUHAN melalui Musa.
Dari pasal ini menunjukkan
kuasa Allah yang luar biasa dalam mengendalikan alam dan memberikan hukuman
atas kekerasan dan penolakan Firaun. Tulah penumpahan darah ini menunjukkan
bahwa Allah memiliki kuasa atas hidup dan kematian serta kemampuan untuk
menghancurkan apa pun yang Dia kehendaki. Meskipun Firaun dan hamba-hambanya
mengakui dosa mereka dan meminta agar tulah itu berhenti, hati Firaun tetap
keras dan dia kembali menolak untuk membebaskan bangsa Israel.
Dari pasal ini mengajarkan
kita tentang pentingnya takut akan Allah dan merespons dengan taat terhadap
kehendak-Nya. Allah adalah Tuhan yang adil dan berkuasa atas seluruh bumi. Kita
harus belajar dari kesalahan Firaun dan menghindari keras kepala dan penolakan
terhadap kehendak Allah. Kita juga harus menghormati kekuasaan-Nya dan tidak
melupakan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita.
Posting Komentar untuk "Keluaran 9:13-35 Tulah Ketujuh: Hujan Es"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.