Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kemah Suci adalah tempat orang Israel dapat bertemu dengan Allah

Kemah Suci adalah tempat orang Israel dapat bertemu dengan Allah


Kitab Keluaran 26 menggambarkan rincian mengenai Kemah Suci, juga dikenal sebagai Kemah Pertemuan, yang merupakan tempat ibadah yang diinstruksikan oleh Allah kepada Musa di dalam Alkitab. Kemah Suci ini adalah sebuah struktur yang dipindahkan oleh orang Israel selama perjalanan mereka di padang gurun.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai tafsiran Kitab Keluaran 26 mengenai Kemah Suci:

1.   Bahan dan struktur: Kemah Suci dibuat dari bahan-bahan yang khusus, seperti kain lenan halus, bulu kambing, kulit ungu laut, kulit domba yang berwarna merah tua, kayu sethorim (jenis kayu yang tidak ditemukan lagi), dan emas. Kemah tersebut terdiri dari papan-papan kayu yang membentuk dinding, tiang-tiang yang menjaga struktur, tali dan penjepit untuk pengikatan, serta tirai-tirai yang membagi ruang di dalamnya.

2.   Pengaturan ruangan: Kemah Suci terdiri dari beberapa ruangan yang berbeda, termasuk tempat kudus dan tempat yang paling kudus, yang juga dikenal sebagai tempat Suci Suci. Tempat kudus berisi meja roti sajian, kandil emas, dan mezbah emas untuk pembakaran ukupan. Tempat yang paling kudus berisi tabut perjanjian, yang melambangkan hadirat Allah.

3.   Tirai-tirai dan penutup: Ruang-ruang di dalam Kemah Suci dipisahkan oleh tirai-tirai yang terbuat dari kain lenan halus dan bulu kambing. Tirai pintu masuk yang terletak di depan Kemah Suci diberi hiasan dan tali pengikat. Kemah tersebut juga dilindungi oleh penutup atas, yang terbuat dari kain lenan dan kulit domba yang berwarna merah tua.

4.   Tepi dan pengukuran: Kemah Suci dikelilingi oleh pagar yang terbuat dari papan-papan kayu sethorim dan tiang-tiang perak. Kemah tersebut ditempatkan di tengah-tengah perkemahan orang Israel dan diarahkan menurut petunjuk Allah. Pengukuran yang spesifik diberikan untuk memastikan akurasi dan keselarasan dalam pembangunan Kemah Suci.

5.   Makna simbolis: Kemah Suci dan elemen-elemennya memiliki makna simbolis yang mendalam. Mereka merepresentasikan hadirat Allah di antara umat-Nya. Tabut perjanjian di tempat yang paling kudus melambangkan persekutuan Allah dengan umat-Nya dan kehadiran-Nya di tengah mereka. Kandil emas melambangkan cahaya Allah yang memberikan petunjuk. Meja roti sajian menggambarkan persediaan Allah yang memberi kehidupan.

6.   Kerahasiaan dan pemisahan: Salah satu aspek menarik dari Kemah Suci adalah tingkat pemisahan dan kerahasiaan yang dijaga. Tempat yang paling kudus hanya dapat dimasuki oleh imam yang ditahbiskan dan hanya sekali setahun, pada Hari Pendamaian. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Allah adalah suatu hal yang suci dan tidak boleh dianggap remeh. Penekanan pada pemisahan juga mencerminkan kesucian dan kekudusan Allah yang tidak dapat diakses begitu saja oleh setiap orang.

7.   Peranan imam: Kitab Keluaran 26 juga menetapkan peranan imam dan cara mereka harus berinteraksi dengan Kemah Suci. Mereka bertanggung jawab atas persembahan-persembahan, menjaga lampu di kandil tetap menyala, dan menjaga mezbah terbakar terus menerus. Ini menunjukkan tanggung jawab yang ditetapkan untuk memelihara penyembahan yang benar dan mengurus kehadiran Allah di Kemah Suci.

8.   Pertimbangan praktis: Selain makna simbolis dan kekudusan, Kitab Keluaran 26 juga memberikan pertimbangan praktis dalam perancangan Kemah Suci. Instruksi yang spesifik diberikan mengenai ukuran, bahan, dan tata letak untuk memastikan stabilitas struktur dan kemudahan perpindahan. Hal ini menunjukkan bahwa penyembahan kepada Allah juga harus dilakukan dengan ketertiban dan perencanaan yang baik.

Kitab Keluaran 26 memberikan petunjuk rinci tentang konstruksi dan tata letak Kemah Suci. Hal ini menggambarkan kepentingan penyembahan dan pentingnya persiapan yang cermat dalam membangun tempat kudus bagi Allah. Kemah Suci ini menjadi tempat di mana orang Israel dapat berinteraksi dengan Allah dan membawa persembahan-persembahan mereka.

Kemah Suci adalah tempat di mana orang Israel dapat bertemu dengan Allah dan memenuhi perintah-perintah-Nya. Selain itu, hal ini juga mengarahkan kita untuk memahami bahwa dalam iman Kristen, Kemah Suci menjadi gambaran untuk hadirat Allah yang kita temui melalui Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

Posting Komentar untuk "Kemah Suci adalah tempat orang Israel dapat bertemu dengan Allah"