Keyakinan perempuan Siro-Fenisia kepada Tuhan
Markus 7:24-29 mencatat
sebuah peristiwa di mana Yesus bertemu dengan seorang perempuan Siro-Fenisia.
Ini adalah salah satu contoh di mana Yesus berinteraksi dengan seseorang di
luar orang-orang Yahudi. Mari kita lihat bagaimana perempuan Siro-Fenisia itu
menunjukkan kepercayaannya kepada Yesus.
Berikut adalah terjemahan
dari Kitab Markus 7:24-29 (TB):
"24 Yesus pergi dari
situ dan sampai ke wilayah Tirus dan Sidon. Ia masuk ke dalam suatu rumah dan
tidak mau seorangpun tahu, tetapi Ia tidak dapat tersembunyi.
25 Ketika seorang perempuan
yang anaknya memiliki roh jahat mendengar tentang Yesus, ia datang dan sujud di
hadapan-Nya.
26 Wanita itu adalah orang
Yunani, berketurunan Siro-Fenisia. Ia meminta Yesus mengusir setan dari
anaknya.
27 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Biarkanlah anak-anak kenyang terlebih dahulu, sebab tidak baik
mengambil roti anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
28 Tetapi perempuan itu
menjawab dan berkata kepada-Nya: "Benar, Tuhan, tetapi anak-anak anjing di
bawah meja juga makan remah-remah anak-anak."
29 Jawab Yesus kepadanya:
"Sebab itu pergilah, setanmu sudah keluar dari anakmu."
Perempuan Siro-Fenisia ini
menunjukkan kepercayaan yang luar biasa kepada Yesus dalam percakapan ini.
Meskipun Yesus menggambarkan dirinya sebagai "memberikan roti
anak-anak" (Yahudi) dan mengibaratkan perempuan itu sebagai
"anjing" (sebuah istilah yang merujuk pada orang bukan Yahudi pada
waktu itu), perempuan itu tidak putus asa atau menyerah.
Dalam responsnya, perempuan
itu menjawab dengan bijaksana dan rendah hati, mengatakan bahwa bahkan anjing
di bawah meja makan remah-remah anak-anak. Dalam ungkapannya ini, perempuan itu
menunjukkan bahwa meskipun mungkin dia bukan bagian dari kelompok anak-anak
(orang Yahudi), dia tetap memiliki kebutuhan dan harapan akan kasih karunia dan
kuasa Yesus.
Dalam kata-katanya,
perempuan Siro-Fenisia itu menunjukkan keyakinan yang tulus kepada Yesus
sebagai Tuhan. Dia mempercayai bahwa kuasa dan belas kasih-Nya cukup untuk
menyembuhkan anaknya dari roh jahat. Dan karena iman yang tulus dan
ketekunannya, Yesus mengakui kepercayaan perempuan itu dan menyatakan bahwa
anaknya telah disembuhkan.
Dalam kisah ini, kita bisa
melihat bahwa perempuan Siro-Fenisia itu memiliki keyakinan yang teguh,
ketekunan, dan rendah hati dalam menghadapi Yesus. Kepercayaannya yang kokoh
dan ketulusan hatinya membuat Yesus mengakui imannya dan menjawab
permohonannya.
Kisah ini juga menggambarkan
bahwa kasih karunia Allah tidak terbatas pada satu kelompok atau budaya
tertentu. Yesus menunjukkan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan dan
menyembuhkan semua orang, termasuk mereka yang dianggap sebagai "anjing"
pada waktu itu. Kisah ini menegaskan pentingnya iman yang teguh dan ketekunan
dalam memohon dan percaya kepada Yesus, serta kesediaan-Nya untuk mengabulkan
permohonan kita jika kita datang kepada-Nya dengan iman yang sejati.
Posting Komentar untuk "Keyakinan perempuan Siro-Fenisia kepada Tuhan"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.