Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes

 

Perbedaan tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes

Kitab Markus 8:14-21 mencatat peristiwa ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang berlayar dan mereka lupa membawa roti secukupnya. Yesus kemudian memperingatkan mereka, "Beri perhatianlah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes" (Markus 8:15).

Pernyataan ini sebenarnya merupakan perumpamaan yang digunakan oleh Yesus untuk mengajarkan suatu pelajaran rohani kepada murid-murid-Nya. Ragi adalah bahan yang digunakan untuk membuat roti menjadi mengembang. Namun, dalam konteks perumpamaan ini, ragi melambangkan pengaruh-pengaruh yang dapat merusak dan mengganggu pertumbuhan rohani.

Ragi orang Farisi merujuk pada ajaran dan tradisi yang dikembangkan oleh golongan Farisi pada masa itu. Mereka sering kali berfokus pada hukum dan peraturan formal, tetapi sering kali kehilangan makna yang sebenarnya dari kehidupan rohani dan hubungan yang benar dengan Allah. Ragi orang Farisi dapat melambangkan hipokrisi dan legalisme dalam kehidupan rohani.

Ragi Herodes merujuk pada pengaruh pemerintahan Herodes, yang pada saat itu menjadi tetrarki Galilea dan Perea. Herodes adalah penguasa yang korup dan kejam, yang mengabaikan hukum Allah dan melayani kepentingan-kepentingan duniawi. Ragi Herodes dapat melambangkan godaan dunia dan godaan untuk hidup dalam cara yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Allah.

Dalam konteks ini, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya untuk berhati-hati terhadap pengaruh-pengaruh negatif ini. Dia ingin mereka menyadari bahaya hipokrisi dan legalisme agama, serta godaan-godaan duniawi yang dapat menghalangi mereka dalam perjalanan mereka menuju pertumbuhan rohani yang sejati.

Pesan yang lebih mendalam dari perumpamaan ini adalah perlunya fokus pada kebenaran dan kehidupan rohani yang sesungguhnya. Yesus ingin murid-murid-Nya memahami bahwa kehidupan rohani tidak hanya tentang aturan-aturan dan tindakan eksternal, tetapi juga melibatkan hati, motivasi, dan transformasi internal yang sejalan dengan kehendak Allah.

Dengan memperingatkan mereka tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berhati-hati terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat merusak iman mereka dan menghalangi pertumbuhan rohani mereka. Dia mengajak mereka untuk hidup dalam kebenaran, integritas, dan ketaatan terhadap kehendak Allah, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam iman mereka.

Posting Komentar untuk "Perbedaan tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes"