Berpegang pada Tuhan dalam setiap pergumulan | Renungan Mazmur 6:1-11
Mazmur 6:1-11 mengenai doa
dalam pergumulan adalah sebagai berikut:
Mazmur 6 merupakan salah
satu mazmur dalam Alkitab yang merupakan doa permohonan dan keluhan. Penulis
mazmur ini adalah Daud, raja Israel yang menghadapi banyak tantangan dan
kesulitan dalam hidupnya. Mazmur ini menggambarkan bagaimana Daud berdoa kepada
Tuhan dalam masa pergumulan, kesedihan, dan penderitaan.
Ayat
1-3:
"Untuk pemimpin biduan.
Dengan permainan dawai pada 'Sembilan Senar'. Mazmur Daud. Ya TUHAN, janganlah
dalam murka-Mu menghardik aku, dan janganlah dalam kehangatan amarah-Mu
menghajar aku. Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku sudah letih, sembuhkanlah
aku, ya TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar."
Dalam ayat-ayat ini, Daud
datang kepada Tuhan dengan hati yang penuh kesedihan dan kelelahan. Ia merasa
bahwa Tuhan telah marah dan murka kepadanya, dan Daud memohon kasih dan belas
kasih-Nya. Ia merasa sangat lemah dan rapuh sehingga tulang-tulangnya gemetar.
Ayat
4-7:
Jiwaku sangat gelisah, dan
Engkau, ya TUHAN, sampai kapan? Baliklah, TUHAN, bebaskanlah jiwaku,
selamatkanlah aku karena kasih setia-Mu. Sebab tidak ada yang mengingat Engkau
dalam kematian; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dunia orang mati? Aku
lelah dengan keluh kesahku; tiap malam air mataku menggenangi tempat tidurku,
aku membanjirkan tempat tidurku dengan ratapanku."
Daud merasa sangat gelisah
dan tertekan dalam pergumulannya. Ia merindukan pertolongan Tuhan dan memohon
agar Tuhan membebaskan jiwanya dari kesulitan dan penderitaan. Daud menyadari
bahwa ketika seseorang mati, tidak ada lagi kesempatan untuk mengingat dan
bersyukur kepada Tuhan. Oleh karena itu, Daud ingin memperoleh pertolongan
Tuhan selagi ia masih hidup.
Ayat
8-11:
Mataku letih oleh kesedihan,
menua oleh segala musuhku. Mundurlah daripadaku, hai semua pembuat kejahatan,
sebab TUHAN sudah mendengar suara tangisku. TUHAN sudah mendengar permohonanku,
TUHAN akan menerima doaku. Semua musuhku akan terkejut dan sangat gemetar,
mereka akan mundur dengan serta-merta dan malu."
Daud percaya bahwa Tuhan
telah mendengar doanya. Ia percaya bahwa ketika ia memohon kepada Tuhan, Tuhan
tidak akan menolaknya. Dalam ketegangan dan ancaman dari musuh-musuhnya, Daud
mempercayakan dirinya kepada Tuhan untuk perlindungan dan pertolongan. Ia yakin
bahwa Tuhan akan mengatasi musuh-musuhnya dan membuat mereka terkejut dan
gemetar.
Renungan:
Mazmur ini adalah doa Daud
dalam keadaan pergumulan yang amat dalam. Dalam kondisi lemah dan bersedih,
Daud datang kepada Tuhan dengan tulus dan berdoa. Ia membuka hatinya di hadapan
Allah dengan mengakui kelemahan dan ketakutan yang dirasakannya.
Dalam pergumulan hidup,
kadang-kadang kita merasa begitu lemah dan rapuh, seperti Daud. Mungkin kita
sedang menghadapi masalah yang berat, kegagalan, penderitaan, atau konflik
dengan musuh-musuh kita. Tetapi penting untuk diingat bahwa kita memiliki Allah
yang mendengar doa-doa kita.
Dalam doanya, Daud tidak
mengeluh, tetapi ia tetap percaya bahwa Tuhan adalah tempat pertolongannya dan
penyelamatnya. Meskipun ia merasa lemah dan tak berdaya, Daud menyadari bahwa
ada kasih setia Tuhan yang senantiasa menyertai dan mendengar dia.
Mazmur ini mengajarkan
kepada kita untuk berdoa dengan tulus dan membuka hati kita di hadapan Allah.
Kita boleh mengakui ketakutan, kelemahan, dan kesedihan kita kepada-Nya. Allah
tidak hanya mendengar doa kita, tetapi juga Dia menanggapi dengan kasih dan
belas kasih-Nya. Dia adalah sumber kekuatan dan penghiburan bagi kita dalam
setiap pergumulan hidup.
Dalam ayat 10, Daud
menyatakan keyakinannya bahwa Tuhan telah mendengar doanya dan akan menerima
permohonannya. Hal ini mengajarkan kita untuk percaya bahwa ketika kita berdoa
dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan kehendak Allah, Dia akan menanggapi
doa kita.
Akhirnya, Daud menyatakan
keyakinannya bahwa semua musuhnya akan mengalami kegagalan dan malu, karena
Allah akan melibatkan diri dalam kehidupannya dan mengurus situasi tersebut.
Renungan ini mengingatkan
kita untuk tetap berpegang pada Tuhan dalam setiap pergumulan hidup. Kita tidak
sendirian, karena Tuhan adalah kekuatan kita dan penghiburan kita. Dalam doa
dan ketergantungan kepada-Nya, kita dapat menemukan kedamaian dan kekuatan
untuk menghadapi setiap tantangan yang kita hadapi.
Posting Komentar untuk "Berpegang pada Tuhan dalam setiap pergumulan | Renungan Mazmur 6:1-11"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.