Doa minta Tolong | Renungan Mazmur 39:1-14
Mazmur 39:1-14, di mana Daud
menuliskan sebuah doa yang mengungkapkan perenungannya tentang kehidupan yang
singkat dan permohonan untuk pengertian dari Allah
Mazmur ini ditulis oleh Raja
Daud sebagai ungkapan perenungannya tentang kerentanan hidup manusia dan
kerendahan dirinya di hadapan Allah. Dalam pasal ini, Daud mencerminkan
pentingnya menjaga lidah dan perbuatan agar tidak berbuat dosa, terutama dalam
kehadiran orang fasik.
Daud juga berbicara tentang
sifat sementara dan singkatnya hidup manusia. Dia menggambarkan hidup manusia
sebagai "bayang-bayang," sesuatu yang sementara dan tidak tahan lama
di hadapan keabadian Allah. Dia merenungkan keterbatasan umur manusia dan
bagaimana hidup manusia dapat berakhir dengan cepat.
Dalam kerentanannya, Daud
berdoa kepada Allah untuk memberikan pengertian mengenai makna hidup dan
umurnya yang singkat. Dia memohon agar Allah menjauhkannya dari dosa dan
penganiayaan, dan ia memutuskan untuk menaruh harapannya sepenuhnya pada Allah.
Pada akhir mazmur, Daud
menggambarkan kehidupan manusia sebagai sesuatu yang penuh dengan kesia-siaan
dan tanpa arti yang nyata jika dilihat hanya dari perspektif duniawi. Dia
menyadari bahwa kehidupan manusia hanyalah sementara dan ia memohon agar Allah
mendengarkan doanya dan mengampuninya.
Secara keseluruhan, Mazmur
39 adalah ungkapan perenungan tentang kerentanan manusia, pentingnya menjaga
hati dan perbuatan, serta pengharapan kepada Allah dalam menghadapi keterbatasan
dan kebingungan hidup.
Renungan:
Mazmur ini mencerminkan
perenungan dan pertimbangan mendalam Raja Daud tentang kerentanannya sebagai
manusia dan keterbatasan umur manusia. Dalam bait-bait awal, Daud merenungi
pentingnya menjaga ucapan dan membatasi lidahnya agar tidak berdosa dengan
kata-kata yang keluar dari mulutnya. Meskipun ia berusaha untuk berbicara
dengan bijaksana, penderitaannya semakin bertambah, menggambarkan kenyataan
bahwa hidup manusia penuh dengan penderitaan dan keterbatasan.
Daud kemudian merenungkan
kerapuhan umur manusia di hadapan Tuhan. Ia menyadari bahwa umur manusia
hanyalah beberapa langkah saja, seperti bayangan yang cepat berlalu. Dalam
kesadaran akan keterbatasan ini, Daud menghadapkan harapannya kepada Tuhan. Ia
memohon pertolongan Tuhan, yang diakui sebagai Penyelamat dan Pelindungnya.
Bait-bait selanjutnya
menggambarkan keputusan Daud untuk bersabar dan menanti-nanti Tuhan. Ia memilih
untuk mengharapkan pertolongan dan perlindungan Tuhan dalam segala hal. Dalam
kepercayaan ini, hatinya bergembira dan ia bersorak-sorak dalam Allahnya.
Mazmur ini mengingatkan kita
akan pentingnya mengakui keterbatasan dan kerapuhan kita sebagai manusia, serta
menempatkan harapan dan kepercayaan kita kepada Tuhan. Kita diajak untuk bersabar,
menanti-nanti Tuhan, dan menggembirakan hati kita dalam keyakinan bahwa Dia
adalah Penyelamat dan Pelindung kita. Mazmur ini mengajarkan tentang kerendahan
hati, harapan, dan kepercayaan yang menguatkan hubungan kita dengan Tuhan dalam
setiap aspek kehidupan kita.
Posting Komentar untuk "Doa minta Tolong | Renungan Mazmur 39:1-14"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.