Doa pada waktu sakit | Renungan Mazmur 38:1-13
Mazmur 38 adalah sebuah doa
yang diucapkan oleh Raja Daud saat ia mengalami penderitaan dan sakit. Mazmur
ini mencerminkan perasaan terpukul dan keputusasaan Daud ketika ia merasa
sedang dihukum oleh Allah karena dosa-dosanya. Kitab Mazmur 38:1-13 berbicara
tentang penderitaan fisik dan rohaniah yang dialami oleh Daud, serta
permohonannya kepada Allah untuk pertolongan dan penyembuhan.
Ayat 1-2: "TUHAN,
janganlah dalam murka-Mu menghardik aku, dan janganlah dalam amarah-Mu
menghukum aku! Sebab anak-anak panah-Mu telah menancap padaku, dan tangan-Mu
menekan aku."
Daud memulai dengan seruan
kepada Tuhan, memohon agar Dia tidak menghukumnya dengan keras. Daud merasakan
bahwa tangan Allah menekannya dan bahwa dia merasa seperti terkena anak panah
Tuhan, mungkin mengacu pada penderitaan fisik dan penyakit yang sedang
dialaminya.
Ayat 3: "Tidak ada
sehat-sehat dalam tubuhku karena kehangatan murka-Mu, tidak ada kesehatan dalam
tulang-tulangku karena dosaku."
Daud mengakui bahwa
penderitaan fisiknya adalah hasil dari murka Allah dan konsekuensi
dosa-dosanya. Ia merasakan kesehatannya hancur dan tubuhnya lemah karena Allah
berfirman dalam murka-Nya.
Ayat 4-8: "Sebab
kesalahan-kesalahanku telah melampaui kepalaku; seperti beban yang terlalu
berat, mereka terlalu berat bagiku. Luka-luka busuk dan bernanah karena
kebodohan ku. Aku bengkok, sungguh sangat bengkok, seperti orang yang merana
sepanjang hari. Sepanjang hari daku diliputi dukacita, sebab pinggangku penuh
dengan rasa sakit. Sebagai orang yang sudah lumpuh, aku tidak mendengar, dan
seperti orang yang bisu yang tidak membuka mulutnya. Aku menjadi seperti orang
yang tidak mendengar, dan tidak mempunyai sangkaan dalam mulutnya."
Daud menggambarkan betapa
beratnya beban dosa dan penderitaan yang dia rasakan. Dia merasa seakan-akan
dilanda luka-luka yang busuk dan bernanah, yang mungkin adalah gambaran
allegoris dari beban dosa yang merusak dan merugikan. Dia juga merasa lemah dan
lumpuh, seperti orang yang tidak bisa bergerak atau berbicara.
Ayat 9-10: "Sebab
kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap, Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan,
Allahku! Kukatakan: 'Janganlah mereka bersukacita atasku, janganlah mereka
meninggikan diri terhadap aku apabila kakiku tergelincir.'"
Meskipun Daud merasa sangat
terhimpit oleh penderitaan, dia tetap menaruh harapan kepada Tuhan. Dia berdoa
agar Tuhan menghentikan musuh-musuhnya yang mungkin bersukacita atas penderitaannya,
dan meminta perlindungan dari jatuh dalam dosa atau kelemahan lebih lanjut.
Ayat 11-13: "Sebab aku
hampir jatuh, dan kesakitan senantiasa ada di hadapanku. Aku mengaku salahku,
aku gundah karena dosaku. Tetapi musuh-musuhku hidup dan menjadi kuat, dan
banyak orang yang membenci aku dengan sia-sia."
Daud mengakui kelemahannya
dan dosa-dosanya, namun dia juga menyadari bahwa musuh-musuhnya tidak
kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan situasinya. Meskipun ia mengakui
kelemahan dirinya, ia tetap percaya kepada Allah sebagai satu-satunya tempat
perlindungan dan penyembuhan yang sejati.
Renungan:
Kitab Mazmur 38 ini
merupakan doa ratapan dan keluhan Daud yang menggambarkan penderitaan fisik dan
spiritual yang dialami. Dalam ayat-ayat ini, Daud mengungkapkan perasaannya
pada waktu sakit dan kesulitan yang dia hadapi. Dia merasa bahwa sakit dan
penderitaannya adalah akibat dari dosa-dosanya dan murka Tuhan.
Daud merasa bahwa dia sedang
menghadapi hukuman Tuhan atas dosa-dosanya. Dia merasakan beban berat dari
dosa-dosanya yang membuatnya tergoncang dan hancur lebur. Namun, dalam keadaan
ini, dia juga merasa bahwa teman-teman dan sahabat-sahabatnya menjauh dari dia,
dan bahkan orang yang ingin merugikan dia sedang merencanakan kejahatan
terhadapnya.
Dalam keputusasaannya, Daud
datang kepada Tuhan dengan hati yang penuh penyesalan dan kebutuhan. Dia
mengakui bahwa semua keinginannya dan rintihannya terbuka di hadapan Tuhan.
Daud merasa seperti orang tuli dan bisu, tidak mampu membuka mulutnya atau
mengemukakan pembelaannya. Dia merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui
ketergantungannya pada-Nya.
Pesan dari bagian ini adalah
bahwa pada saat kesulitan dan sakit, kita dapat datang kepada Tuhan dengan
jujur, mengakui dosa-dosa dan kelemahan kita. Meskipun Daud merasa terasing
dari manusia, dia tidak terasing dari Tuhan. Doa pada waktu sakit dapat menjadi
sarana untuk menyampaikan perasaan kita kepada Tuhan dan mencari penghiburan
serta penyembuhan-Nya.
Saat kita berada dalam
penderitaan atau sakit, kita dapat menemukan kekuatan dan penghiburan dalam
merenungkan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan dan penyembuhan. Kitab
Mazmur 38 mengajarkan kita tentang kerendahan hati, penyesalan, dan
ketergantungan kepada Tuhan dalam situasi sulit. Kita dapat belajar untuk
membawa segala kebutuhan, perasaan, dan penderitaan kita kepada Tuhan, yakin
bahwa Dia mendengar dan peduli terhadap kita.
Posting Komentar untuk "Doa pada waktu sakit | Renungan Mazmur 38:1-13"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.