Allah memiliki kuasa atas segala bangsa | Renungan Mazmur 60:1-10
Dalam pasal ini, penulis
Mazmur (Daud) mengakhiri dengan menegaskan bahwa pertolongan manusia tidak
berarti jika Allah tidak ikut campur tangan. Mereka memandang Allah sebagai
satu-satunya sumber pertolongan yang benar. Keyakinan mereka adalah bahwa hanya
dengan Allah mereka akan meraih kemenangan atas musuh-musuh mereka. Dalam
keputusasaan dan kesulitan, mereka bergantung sepenuhnya pada Allah.
Ini adalah pesan penting
dari Mazmur ini, yaitu pentingnya iman dan ketergantungan pada Allah dalam
semua situasi kehidupan. Ketika kita dihadapkan dengan masalah, tantangan, atau
musuh, kita harus mencari pertolongan dan kemenangan dari Allah, bukan dari
kekuatan manusia semata. Dalam hal ini, Mazmur 60 mengajarkan kita untuk tetap
setia dan bergantung pada Allah dalam segala hal.
Mazmur ini menggambarkan
situasi di mana bangsa Israel menghadapi kesulitan dan kesengsaraan. Mereka
merasa bahwa Allah telah menolak mereka dan kemarahan-Nya telah mencapai
mereka. Namun, mereka memohon kepada Allah untuk menyelamatkan mereka dan
memohon agar Allah kembali mendukung mereka dalam pertempuran.
Bagian ini juga menyatakan
keyakinan bahwa Allah memiliki kuasa atas berbagai wilayah dan bangsa, dan
bahwa Dia akan memberikan kemenangan kepada orang-orang yang setia kepada-Nya.
Dalam pasal ini, kita
melihat bagaimana penulis Mazmur mengungkapkan kerinduannya kepada Allah dalam
saat kesulitan. Beberapa poin penting yang bisa diambil dari Mazmur ini adalah:
1.
Kesadaran akan keterbatasan manusia: Dalam
ayat 1, penulis mengakui bahwa mereka lemah dan membutuhkan pertolongan dari
Allah. Ini adalah pengingat penting bahwa kita sebagai manusia tidak selalu
dapat mengatasi semua masalah sendiri dan harus bersandar pada Allah dalam
waktu kesulitan.
2.
Pengakuan dosa dan kebutuhan akan pemulihan:
Ayat 2 menggambarkan gambaran tentang Allah yang menggoncangkan dan merobohkan,
tetapi penulis meminta pemulihan. Ini mencerminkan pengakuan dosa dan kerinduan
untuk diperbaiki oleh Allah.
3.
Keyakinan akan kuasa Allah: Selama kesulitan,
penulis meyakini bahwa hanya Allah yang dapat memperbaiki keadaan. Mereka
meminta Allah untuk memberikan obat bagi negara mereka yang goyah (ayat 3).
4.
Kepercayaan pada perlindungan Tuhan: Dalam
ayat 6, penulis menyatakan keyakinan bahwa orang-orang yang takut akan Allah
akan diselamatkan oleh tangan-Nya. Ini mengajarkan kita untuk tetap percaya
bahwa Allah adalah pelindung dan penyelamat kita.
5.
Pengharapan akan pemulihan dan kemenangan:
Mazmur ini mencakup harapan akan pemulihan dan kemenangan. Penulis berbicara
tentang Allah yang akan mengusik musuh-musuh-Nya dan memberikan kemenangan bagi
umat-Nya (ayat 6).
6.
Penekanan pada firman Allah: Dalam ayat 7,
penulis mengingatkan kita bahwa Allah berfirman dalam tempat kudus-Nya.
Firman-Nya adalah sumber kebijaksanaan dan petunjuk.
7.
Permohonan bimbingan: Mazmur ini diakhiri
dengan pertanyaan, "Siapakah yang akan membawa aku ke dalam kota yang
berkubu? Siapakah yang akan membimbing aku sampai ke Edom?" Ini adalah
permohonan untuk bimbingan Allah dalam menghadapi tantangan dan rintangan.
Kitab Mazmur 60 adalah
pengingat bahwa kita bisa menghadapi kesulitan dalam hidup ini, tetapi kita
selalu dapat bersandar pada Allah dan mempercayai bahwa Dia adalah pelindung,
penyelamat, dan sumber kekuatan kita.
Jadi, inti dari Mazmur ini
adalah permohonan kepada Allah untuk menyelamatkan mereka dari kesulitan dan
keyakinan bahwa Allah memiliki kuasa untuk melakukannya. Itu juga
menggarisbawahi pentingnya tetap setia kepada Allah dalam menghadapi cobaan dan
kesulitan.
Posting Komentar untuk "Allah memiliki kuasa atas segala bangsa | Renungan Mazmur 60:1-10"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.