Bitter for Better | Renungan Keluaran 15:23
Sampailah mereka ke Mara,
tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena
pahit rasanya. Itu lah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. (Kel. 15:23)
Bacaan: Keluaran 15:19-27
Apakah Tuhan ada? Di manakah
Tuhan saat saya terjepit, saat saya difitnah. saat ketidak adilan terjadi di
hidup saya?" Itulah pertanyaan yang saya de ngar dari seorang teman yang
sedang menghadapi masalah berat di hidupnya akhir-akhir ini. Mungkin juga
pertanyaan tersebut sering kita dengar di sekitar kita atau bisa saja
pertanyaan tersebut pernah terlontar oleh kita.
Firman Tuhan hari ini
berkisah tentang umat Israel yang disertai oleh Yahwe di manapun mereka berada.
Mereka telah melihat dan mengalami mukjizat demi mujizat, akan tetapi mereka
masih saja bersungut-sungut dan secara tidak lang sung sedang meragukan Tuhan.
Hal itu terbukti pada waktu mereka menemukan air di Mara, mereka kembali
bersungut-sungut karena air tersebut rasanya pahit Kemudian atas petunjuk
Tuhan, Musa mengambil kayu dan melemparkan ke air tersebut, kemudian air
menjadi tidak pahit lagi.
Bagaimana sikap kita jika hidup kita sampai di "Mara", yakni keadaan yang dapat memahitkan hidup kita? Ada lima hal praktis yang dapat kita pelajari, re nung, dan praktikkan:
- (1) Jangan mengeluh, karena keluh kesah kita tidak dapat mengubah keadaan, malahan akan menjadi memburuk karena apa yang kita ucapkan akan terjadi dalam kehirupan kita
- (2) Pakailah energi untuk fokus pada hal hal yang positif daripada hal yang negatif. Kitab Filipi 4:8 menuliskan, "Jadi saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,semua yang adil, se mua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yanga disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
- (3) Berdoa lah. Musa berseru-seru kepada Tuhan dan ia mendapat petunjuk dari Tuhan (Kel 15:25)
- (4) Bertindaklah berdasarkan petunjuk Tuhan
- (5) Tetaplah berjalan. Kalaupun belum mendapat petunjuk Tuhan, tetap jalani kehidupan dengan sema ngat, jangan menyerah, sampai kita tiba di "Elim" kita (Kel 15:29). Suatu tempat penyegaran dan persediaan dari Tuhan untuk kita.
Apakah kita mau keluar dari
"mara" dan menuju "Elim" kita? Jangan putus asa dan
bersungut-sungut. Jalani hidup ini. Ingatlah bahwa kalau bangsa Israel disertai
Allah, Dia pun akan menyertai kita dalam menjalani kehidupan ini.
IMAN MEMBUKA MATA ROHANI KITA BAHWA KITA BERJALAN DALAM KASIH KARUNIA DAN KEMURAHANNYA.
Posting Komentar untuk "Bitter for Better | Renungan Keluaran 15:23"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.