Kesempatan Berkembang | Renungan Kejadian 50:20
Memang kamu telah
mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya
untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperli yang terjadi sekarang ini,
yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kej. 50:20)
Bacaan: Kejadian 50:15-21
Memiliki perusahaan komputer
sendiri. Itulah impian Steve Jobs sejak kecil, Bertahun-tahun kemudian mimpi
itu diwujudkannya dengan berdirinya per usahaan komputer Apple. Sayangnya semua
tidak semulus perkiraannya. Saat berusia 30 tahun, Apple memecatnya dan Steve
harus meninggalkan Apple. Namun bagi Steve pemecatan tersebut adalah salah satu
periode terbaik yang pernah dialaminya. Justru karena dipecat tersebut ia
berkesempatan menggali segala potensi dirinya lebih jauh.
Masa-masa itu disebutnya
sebagai periode paling kreatif dalam hidupnya. Bukannya terpuruk, Steve
membangun kembali hidup nya. Dalam lima tahun ia telah mampu mendirikan
perusahaan NeXT dan Pixar, perusahaan pencipta animasi komputer pertama di
dunia. Belakangan, teknologi yang dikembangkannya di NeXT menjadi kunci
keberhasilannya mengangkat Apple yang sempat terpuruk.
Pernahkah kita berpikir,
mengapa Tuhan mengizinkan kita mengalami perkara-perkara yang tidak kita
harapkan? Misalnya dipecat dari pekerjaan, meng alami keterlambatan
penerbangan, atau gagal dalam suatu ujian akhir. Bagi me reka yang tidak
mengenal Tuhan pasti akan bersungut-sungut karenanya. Namun tidak demikian
halnya dengan orang yang benar-benar mengenal Tuhan.
Firman Tuhan mengatakan
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk men datangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah (Rm. 8:28). Itu artinya ada suatu rencana Tuhan yang indah di
balik setiap perkara yang diizinkan-Nya terjadi atas kehidupan kita. Itulah
hikmat atau pelajaran hidup yang diterima Yusuf.
Kepahitan hidup yang
dialaminya akibat persekongkolan saudara-saudaranya diubah Tuhan menjadi manis.
Ketaatannya terhadap Tuhan selama masa-masa kesesakan tidak hanya membuatnya
kuat, tetapi juga mengasah dirinya menjadi pribadi yang jauh lebih berkwalitas
dari sebelumnya. Janganlah kita menjadi marah, kecewa, atau bersungut-sungut
kepada Tuhan saat masa-masa kesukaran itu diizinkan-Nya terjadi atas diri kita.
Sebaliknya, maknailah itu sebagai kesempatan untuk mengasah diri lebih baik.
KEGAGALAN ADALAH KESEMPATAN
UNTUK MEMULAI DENGAN LEBIH BAIK.
Posting Komentar untuk "Kesempatan Berkembang | Renungan Kejadian 50:20"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.