Melayani Dengan Hati | Renungan Kisa Rasul 9:39
Maka
berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di
sana, ia dibawa keruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil
menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat
Dorkas waktu ia masih hidup. (Kis. 9:39)
Bacaan:
Kisah Para Rasul 9:36-43
Sewaktu
masih melayani di pedalaman Jaya Wijaya, saya memiliki seorang rekan yang
benar-benar memiliki hati untuk melayani. Berbekal kepandaiannya menjahit, ia
mengajari para wanita di sana menjahit. Tak hanya itu, ia kemudian menghubungi
rekan-rekannya di Jawa agar mengirimkan kain-kain reject, yang gagal diekspor
kepadanya. Semua kain itu kemudian dijahitnya menjadi celana pendek untuk
anak-anak dan rok bagi para wanita di sana. Hasil jahitannya dibar ter dengan
hipere (ubi) dan sayur mayur. Sederhana, tapi ia melakukan semuanya dengan hati
dan menjadi berkat bagi masyarakat. Tak heran, setelah ia pindah pun
keberadannya masih selalu dinantikan banyak orang.
Terkadang
kita merasa bingung untuk melayani. Niat hati ingin melayani tetapi tidak tahu
bagaimana caranya. Sebenarnya kita tidak perlu bingung jika kita mengerti apa
artinya pelayanan itu. Banyak orang masih beranggapan bahwa me layani Tuhan
identik dengan pergi ke daerah terpencil dan melayani masyarakat di sana atau
berkhotbah di atas mimbar pada hari Minggu.
Namun
apa yang dilaku kan Dorkas mengingatkan bahwa sebenarnya ada banyak cara untuk
melakukan pelayanan, tidak harus bepergian jauh. Menjahit, menolong orang yang
memer lukan pertolongan, mendengarkan keluh-kesah orang lain, menasihati,
hingga membantu seorang buta menyeberang pun merupakan pelayanan. Artinya, dari
rumah dan melalui hal-hal sederhana pun kita dapat melakukan pelayanan.
Tahun
delapan puluhan, ketika saya masih kuliah di Solo, saya masih men dapati
beberapa rumah di jalan Slamet Riyadi selalu menyediakan kendi tanah liat dan
gelas platik di atas pagar depan rumahnya. Tujuannya agar para pejalan kaki
yang kehausan dapat minum air tersebut. Nah, ternyata melayani tidak sesulit
dan serumit kelihatannya. Intinya, kita dapat membagikan kepada orang lain apa
yang kita punyai, seperti yang dilakukan Dorkas atau rekan saya. Dan biarlah
dengan itu kehidupan kita semakin menjadi berkat bagi sesama. Sepanjang hari
ini, marilah kita menyediakan diri untuk melayani sesama dengan apa yang kita
punyai, Lakukanlah dengan sukacita yang mengalir dari hati yang mengasihi
Tuhan, maka hasilnya akan sangat luar biasa.
Posting Komentar untuk "Melayani Dengan Hati | Renungan Kisa Rasul 9:39"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.