Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Allah sebagai sumber harapan, pertolongan, dan penyelamatan | Renungan Mazmur 69:14-19

 

Allah sebagai sumber harapan, pertolongan, dan penyelamatan | Renungan Mazmur 69:14-19

Pasal 69: 14-19 ini adalah salah satu Mazmur yang dikaitkan dengan kesulitan dan penindasan yang dialami oleh penulis Mazmur. Dalam ayat-ayat ini, penulis meminta pertolongan dan belas kasihan Tuhan karena ia merasa terjepit dalam kesulitan dan musuh-musuhnya menganiaya dia.

Ayat-ayat ini menggambarkan kerinduan penulis untuk melihat kasih setia dan pertolongan Tuhan. Penulis berbicara tentang kesesakan hatinya, caci maki yang dia alami, dan ketidakmampuannya untuk menemukan penolong manusia. Namun, dia berharap kepada Tuhan sebagai satu-satunya tempat perlindungan dan pertolongan.

Mazmur ini mencerminkan kebijaksanaan untuk datang kepada Tuhan dalam doa dan mengandalkan-Nya dalam masa-masa kesulitan. Penulis Mazmur ini memohon agar Tuhan menjawab doanya dan mengampuni dia dari penindasan yang dia alami. Ini adalah ungkapan kepercayaan dan ketergantungan kepada Tuhan dalam situasi yang sulit.

Ayat-ayat ini menyampaikan perasaan dan doa pribadi yang intens:

1.   Permohonan kepada Allah: Penulis Mazmur ini (Daud, menurut tradisi) merasa berada dalam situasi yang sangat sulit, dan dalam ayat 14, ia memohon kepada Allah untuk mendengarkan doanya. Ia mengakui bahwa hanya Allah yang bisa menyelamatkan dan memberi pertolongan dalam situasi tersebut. Dalam permohonannya, ia mencatat kasih setia Allah yang besar.

2.   Kesadaran akan Keadaan Pribadi: Penulis mengakui bahwa ia berada dalam situasi yang sangat buruk dan penuh penderitaan. Ia merasa terasing dan merindukan bantuan Allah untuk mendapatkan kembali berkat dan kemurahan-Nya.

3.   Permohonan Kepada Allah untuk Mendengarkan: Penulis menyerahkan jeritan hatinya kepada Allah. Ia berdoa agar Allah mendengarkan dan memperhatikan air mata yang ia tangisi.

4.   Harapan akan Jawaban: Penulis meminta Allah agar segera menjawab doanya. Ia menggambarkan dirinya dalam keadaan kesesakan, sehingga harapannya terletak pada Allah yang akan datang untuk menyelamatkannya.

5.   Kesadaran akan Kejahatan Orang Lain: Penulis juga menyadari bahwa ada musuh-musuh yang ingin mencelanya dan mendapatkan keuntungan dari situasinya. Ia merasa teraniaya dan memohon Allah untuk menyelamatkannya dari musuh-musuh yang kuat.

6.   Kesetiaan dan Pengetahuan Allah: Penulis meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk celaan, olok-olokan, dan penderitaannya. Ia menyerahkan segala keadaan kepada Allah, mengakui bahwa hanya Allah yang bisa memberikan pertolongan.

Dalam rangkaian ayat-ayat ini, kita melihat sebuah gambaran tentang bagaimana seorang individu menghadapi kesulitan dan penderitaan dengan menjadikan Allah sebagai sumber harapan, pertolongan, dan penyelamatan. Ini adalah ungkapan iman yang kuat dan penyerahan diri kepada Allah dalam saat-saat kesulitan. Mazmur ini sering dianggap sebagai doa-doa yang mencerminkan keadaan hati yang tulus dan kepercayaan yang mendalam kepada Tuhan, bahkan di tengah cobaan.

Mazmur ini menggambarkan penderitaan dan penindasan yang dialami oleh penulisnya. Ia merasa dicemooh dan dianiaya, namun ia mencari perlindungan dan penghiburan dari Tuhan. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa dalam saat-saat kesulitan, kita dapat berharap kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan dan penghiburan. Meskipun ia merasa dianiaya oleh orang lain, ia tetap percaya pada Tuhan dan memohon perlindungan-Nya.

Posting Komentar untuk "Allah sebagai sumber harapan, pertolongan, dan penyelamatan | Renungan Mazmur 69:14-19"