Kasih setia Allah yang tak terbatas | Renungan Mazmur 62:10-13
Mazmur 62:10-13: Mazmur ini
adalah salah satu dari banyak mazmur dalam Alkitab yang ditulis oleh Raja Daud.
Ini adalah doa atau nyanyian yang menyatakan kepercayaan dan ketergantungan
penuh pada Allah.
Ayat 10: "Janganlah
kamu berharap kepada penindasan dan janganlah kamu berlagak sombong; janganlah
kamu berharap kepada jarahan, meskipun kekayaan bertambah-tambah."
Ayat ini mengingatkan kita
untuk tidak mengandalkan hal-hal duniawi seperti penindasan atau kekayaan.
Alih-alih berharap pada kekuasaan atau kekayaan materi, kita harus tetap rendah
hati dan bergantung sepenuhnya pada Allah.
Ini mengingatkan kita untuk
tidak bergantung pada penindasan atau kekayaan. Penindasan adalah upaya manusia
untuk menciptakan kekuasaan dengan cara yang salah, sementara kekayaan dunia
adalah hal yang sementara dan tidak bisa diandalkan. Alih-alih mengandalkan
hal-hal ini, kita harus mengandalkan Allah sebagai sumber kekuatan dan kekayaan
yang sejati.
Ayat 11: "Satu perkara
telah diucapkan Allah, dua perkara telah kudengar: bahwa kuasa adalah kepunyaan
Allah,"
Ayat ini menegaskan bahwa
kuasa mutlak ada di tangan Allah. Ini adalah pernyataan tentang kedaulatan dan
kekuasaan Allah yang tak terbantahkan. Segala sesuatu di dunia ini tunduk pada
kehendak-Nya. Juga menyatakan bahwa kuasa adalah milik Allah sepenuhnya. Ini
adalah pengingat bahwa kita sebagai manusia memiliki keterbatasan dan hanya
Allah yang memiliki kuasa tanpa batas. Ini adalah panggilan untuk mengakui
kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya dalam semua keputusan dan peristiwa dalam
kehidupan kita.
Ayat 12: "dan milik
Engkau, Tuhan, adalah kasih setia. Sesuai dengan perbuatan masing-masing Engkau
membalasnya."
Ayat ini menekankan kasih
setia Allah. Meskipun kita tidak boleh mengandalkan hal-hal duniawi, Allah
tetap setia dan adil dalam membalas perbuatan kita. Allah mengenali dan
memperlakukan setiap individu sesuai dengan tindakan mereka. Ini juga menekankan
kasih setia Allah. Meskipun kita mungkin menghadapi tantangan dan kesulitan
dalam kehidupan, kita dapat mempercayai bahwa Allah akan setia dalam mengasihi,
mendukung, dan memandu kita melalui segala hal. Allah akan membalas setiap
perbuatan kita sesuai dengan keadilan-Nya.
Mazmur ini mengajarkan kita
untuk tetap teguh dalam iman kita kepada Allah, untuk tidak tergoda oleh godaan
dunia, dan untuk mengandalkan kasih setia dan kuasa-Nya dalam segala hal. Ini
juga mengingatkan kita untuk menjalani hidup dengan rendah hati dan tidak
sombong, karena semua yang kita miliki berasal dari Allah. Dalam segala hal,
kita diingatkan untuk percaya bahwa Allah akan memandu, melindungi, dan
memberkati kita sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna.
Secara keseluruhan, Mazmur
62:10-13 mengajarkan kita untuk mengandalkan Allah sepenuhnya, tidak hanya
dalam situasi-situasi sulit, tetapi juga dalam semua aspek kehidupan kita. Kita
harus menjauhkan diri dari kesombongan, penindasan, dan kekayaan yang berlebihan,
dan berserah kepada Allah yang memiliki kuasa dan kasih setia yang tak
terbatas.
Posting Komentar untuk "Kasih setia Allah yang tak terbatas | Renungan Mazmur 62:10-13"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.