Memahami Prioritas | Renungan Kisah Rasul 4:32
Adapun kumpulan orang yang
telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang
berkata,bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala
sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. (Kis. 4:32)
Bacaan: Kisah Para Rasul
4:32-37
Bagi seorang pesepakbola
profesional, besarnya gaji yang diterima merupakan bentuk pengakuan atas
kemampuan yang dimilikinya. Namun hal itu tidak berlaku bagi Gennaro Gattuso.
Melihat krisis finansial yang mendera klubnya, pesepakbola asal klub AC Milan ini
rela menerima pemotongan gaji demiakelangsungan klub. Hal itu disampaikannya
langsung kepada General Manajer AC Milan, Adriano Galliani, yang langsung
menanggapinya dengan gembira. Ketikapara penggemar mendengarnya, mereka memuji
Gattuso sebagai sosok yangloyal terhadap klub dan tidak mementingkan diri
sendiri.
Kehidupan jemaat Tuhan pada
masa para rasul sangatlah unik. Di tengah berbagai tantangan dan hambatan yang
bertujuan menghapus keberadaannya, mereka malah terus mengalami perkembangan
secara signifikan. Kitab KisahPara Rasul menyatakan bahwa keadaan itu tidak
lepas dari cara hidup jemaat yangsaling memperhatikan. Meski di satu sisi
mereka mèmang memiliki kepentingannya masing-masing, tetapi kemampuan untuk
tetap mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi telah
menjadi perekat yang kuat.Kesadaran untuk mendahulukan kepentingan bersama di
atas kepentingan
pribadi seharusnya juga
menjadi dasar kehidupan kita saat ini. Baik di lingkungankerja, keluarga, serta
kejemaatan di gereja. Ketika hal itu terwujud, maka berkatdan perkenanan Tuhan
akan turun atas kita. "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita
saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik(lbr. 10:24). Itulah
perintah dan kehendak Tuhan atas umat-Nya dalam menjlani hidup berkomunitas.
Namun bagaimana jika kita tidak melakukannya? Firman Tuhan juga mengingatkan,
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan dirisendiri di situ ada
kekacauan dan seqala macam perbuatan jahat" (Yak. 3:16).
Mendahulukan kepentingan
pribadi atau kepentingan bersama merupakan sebuah pilihan. Apa pun pilihan yang
akan kita ambil di hari ini, ingatlah bahwa hanya dengan meletakkan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadilah kehidupan kita akan menjadi berkat bagi
sesama. Marilah kita menjalani hidup sebagai pribadi yang tidak egois, terutama
terhadap sesame.
Posting Komentar untuk "Memahami Prioritas | Renungan Kisah Rasul 4:32"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.