Pengalaman Sungai Kerit | Renungan 1 Raja-raja 17:5
Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungaiYordan. (1 Raj. 17:5)
Bacaan: 1 Raja-raja 17:1-6
Kisah nabi Elia dalam
pelayanan kepada bangsa dan pemerintahnya sangatmenarik karena di dalamnya kita
bisa melihat hamba Allah yang agung iniadiperlakukan semena-mena oleh seorang
penguasa jahat seperti Ahab. Elia diperintahkan oleh Allah untuk pergi bersembunyi
di tepi sungai Kerit, dekat sungaiYordan setelah Ahab membencinya karena
nubuat-nubuat yang disampaikan menyangkut berbagai situasi dan krisis dalam
pemerintahan Ahab. Sudah jelas dalam sejarah bangsa Israel bahwa apabila mereka
menyembah dan menaati Allah,mereka mengalami kemajuan dalam setiap segi
kehidupan baik ekonomi, politik,dan terutama spiritualitas. Namun, saat mereka
berbalik dari Allah, Allah akanmenghukum dan mendisiplin mereka.
Ahab adalah seorang raja
yang jahat. la melakukan hal yang jahat di mataTuhan dengan menyembah berhala.
Sesungguhnya, Ahab berbuat hal yang sangat menyakiti hati Tuhan. Dalam bacaan
kita, tidak dinyatakan secara langsungtentang kebenciannya kepada Elia, tetapi
Allah memerintahkan Elia untuk "bersembunyi" berarti ada sesuatu yang
sedang mengancam nyawanya (lih. 1 Raj18:17). Elia, kemudian berangkat ke sungai
Kerit.
Di sana ada air untuk
diminum.roti dan daging yang disediakan oleh burung gagak dan udara serta
suasana yangsegar dan nyaman di daerah lembah Yordan, jauh dari kelaparan dan
jangkauanAhab yang membencinya. Tempat inilah yang disiapkan Allah untuk
memeliharasekaligus memulihkan semangat hamba-Nya yang menghadapi tantangan
dantekanan pelayanan yang berat. Elia dapat beristirahat di sana untuk
memasukipelayanan selanjutnya.
Inilah "Pengalaman
Sungai Kerit," yaitu satu jenis pemeliharaan dan pembelaan Allah terhadap
hamba dan anak-Nya yang sedang mengalami tekanandalam hidup dan pelayanan. Pagi
ini, saat kita merenungkan hidup di tengah berbagai goncangan dan ancaman
krisis yang kita hadapi, apakah kita masih percayabahwa tersedia
"Pengalaman Sungai Kerit" bagi kita, sebagai anak-anak Tuhanyang
berusaha menegakkan kebenaran dan hidup dalam ketaatan penuh bagi Diayang kita
sembah dan layani, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus?
Posting Komentar untuk "Pengalaman Sungai Kerit | Renungan 1 Raja-raja 17:5"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.