Pengharapan Sejati | Renungan lbrani 6:19
Pengharapan itu adalah sauh
yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang
tabir. (lbr. 6:19)
Bacaan: Ibrani 6:17-7:10
Kapal atau perahu tentu
membutuhkan jangkar atau sauh. Jangkar itu berfungsi untuk menjaga saat perahu
itu berhenti agar tidak terbawa ombak lautan. Minimal, jika tidak ada jangkar
atau sauh, perahu akan diikatkan pada sebuah tiang atau tonggak yang
ditancapkan ke tanah. Tentu saja, hal itu bisa dilakukan kalau perahu yang
diikat berukuran kecil. Hal yang sama tidak dapat dilakukan pada kapal yang
berukuran besar karena tidak akan cukup kuat untuk menahan kuatnya tekanan yang
menyertainya.
Jalan hidup ini juga dapat
digambarkan seperti kapal atau perahu yang se dang berlayar di tengah samudera.
Gelombang kecil dan besar berupa permasa lahan hidup tentu sering dialami.
Selama kita hidup tidak pernah sepi dari gelom bang kehidupan. Bahkan, ada
masanya ketika jalan hidup kita terlihat gelap pekat dan tidak ada terang
sedikitpun. Supaya perahu kehidupan kita tidak terbawa arus gelombang, kita
membutuhkan jangkar atau sauh yang kuat. Seperti yang tertulis dalam bacaan
hari ini, sauh hidup kita yang sejati tidak banyak, bahkan hanya satu: Yesus
Kristus Tuhan.
Surat Ibrani memberi
peringatan bahwa pengharapan akan menguatkan hati dan kepercayaan kita,
terutama ketika harus menghadapi gelombang kehidupan yang besar dan terasa
berat untuk dihadapi. Ketika mengalami hal tersebut, kita bisa mengingat bahwa
Tuhan Yesus telah menebus kita dari dosa, menjadi Imam Besar yang selalu
mendoakan jalan hidup kita supaya dapat selamat sampai di tempat yang kita tuju
bersama. Bahkan, Yesus tidak hanya mendoakan namun ada bersama dengan kita
menjalani kehidupan ini. Itulah harapan sejati bagi setiap orang percaya,
bahkan bagi setiap manusia. Hidup tanpa harapan ibarat perahu tanpa arah. Hidup
tanpa Yesus ibarat perahu yang berlayar di kegelapan dan ber potensi besar
untuk kandas.
Berbahagialah orang yang
selalu mempunyai pengharapan di dalam Kris tus. Jalan hidupnya tentu tidak akan
pernah tersesat karena Tuhan yang menjadi penuntunnya. Mari jalani sepanjang
hari ini bersama dengan Tuhan, Sumber dari segala pengharapan kita yang sejati.
Quote: JAGALAH NYALA API
PENGHARAPAN KEHIDUPAN KITA.
Posting Komentar untuk "Pengharapan Sejati | Renungan lbrani 6:19"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.