Kasih Sejati: Pelajaran dari Kisah Kelahiran Yesus | Khotbah Natal
Yohanes 3:16: Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Selamat siang/malam,
saudara-saudara yang terkasih.
Hari ini, kita berkumpul di
bawah cahaya Natal untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Penyelamat.
Tema kita malam ini adalah "Kasih Sejati: Pelajaran dari Kisah Kelahiran
Yesus."
Ketika kita memandang ke
palungan tempat Yesus dilahirkan, kita melihat keajaiban kasih sejati. Allah,
Sang Pencipta alam semesta, memilih untuk datang ke dunia ini sebagai seorang
bayi yang lemah. Ini adalah contoh nyata kasih tanpa syarat, ketidakdugaan dari
kasih yang begitu besar sehingga melampaui segala pemahaman kita.
Kita diajarkan oleh Yesus
untuk mencintai satu sama lain sebagaimana Ia telah mencintai kita. Di tengah
keadaan yang sederhana dan keterbatasan, kelahiran-Nya mengajarkan kita bahwa
kasih sejati tidak memandang status sosial atau kekayaan, melainkan hadir dalam
setiap momen yang kita bagi dengan orang lain.
Saat kita merayakan Natal,
mari kita mengenang bahwa kasih sejati adalah panggilan untuk memberi, berbagi,
dan melayani. Seperti para gembala dan orang bijak yang datang memberikan
hadiah mereka, kita juga dipanggil untuk memberikan yang terbaik dari diri kita
untuk orang lain.
Dalam dunia yang sering kali
keras dan terdistorsi, kisah kelahiran Yesus adalah pencerahan kasih sejati.
Marilah kita terinspirasi untuk menjadikan kasih sebagai pusat kehidupan kita,
mengingat bahwa melalui kasih inilah dunia dapat diperbaharui.
Kisah kelahiran Yesus tidak
hanya tentang keajaiban di malam itu, tetapi juga tentang perjalanan-Nya di
dunia ini. Ia mengajarkan kita untuk bersikap lembut, sabar, dan penyayang. Di
tengah kehidupan yang sering kali keras, kasih sejati adalah pilar yang
membangun, menopang, dan menyatukan.
Mari kita ambil contoh dari
keluarga Kudus di Nazaret. Yusuf, seorang tukang kayu yang setia, dan Maria,
perempuan yang rendah hati, menjadi wadah bagi kelahiran Sang Juru Selamat.
Mereka membuktikan bahwa keluarga yang ditenagai oleh kasih sejati memiliki
kekuatan untuk menghadapi segala tantangan.
Kita juga dapat menemukan
pelajaran kasih sejati dalam tindakan Yesus ketika Ia tumbuh dewasa. Ia
berkumpul dengan yang terpinggirkan, menyembuhkan yang sakit, dan mengajar
dengan kata-kata yang penuh hikmat. Kasih-Nya meresapi setiap tindakan-Nya,
mengajarkan kita untuk memandang setiap individu dengan mata kasih.
Saudara-saudara, dalam
merayakan Natal, marilah kita membawa kasih sejati ke dalam keluarga,
pekerjaan, dan masyarakat kita. Terang Natal bukan hanya kilatan cahaya pada
malam itu, tetapi sinar kasih yang terus bersinar dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai umat-Nya, kita
dipanggil untuk menjadi penyalur kasih-Nya di dunia ini. Mari kita bersama-sama
menjadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk menyebarkan kebaikan, kasih,
dan perdamaian, sebagaimana dilakukan oleh Yesus Kristus.
Semoga Natal ini menguatkan
kita semua dalam kasih sejati-Nya. Terima kasih, dan selamat merayakan Natal
dengan penuh sukacita!
Posting Komentar untuk "Kasih Sejati: Pelajaran dari Kisah Kelahiran Yesus | Khotbah Natal"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.