Pemberian yang Lebih Baik daripada Menerima: Meneladani Roh Natal
Salam kasih dan damai
sejahtera, Saudara-saudara yang terkasih,
Hari ini, kita berkumpul di
bawah cahaya gemerlapan Natal, merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang
Penyelamat. Natal adalah waktu yang istimewa di mana kita merenung tentang
pemberian kasih Allah yang luar biasa kepada umat-Nya. Tema yang kita angkat
pada kesempatan ini adalah "Pemberian yang Lebih Baik daripada Menerima:
Meneladani Roh Natal."
Ketika kita melihat ke dalam
kisah kelahiran Yesus, kita melihat bahwa seluruh cerita Natal penuh dengan
ajaran tentang pemberian. Allah, Sang Pencipta alam semesta, memberikan
Anak-Nya kepada dunia untuk menjadi Juru Selamat. Ini adalah pemberian yang tidak
bisa kita nilai dengan materi atau kekayaan dunia ini, namun pemberian yang
terbesar dan paling berharga.
Roh Natal adalah roh
pemberian. Ini bukanlah hanya tentang memberikan hadiah fisik atau materi
kepada orang lain, meskipun itu bisa menjadi bagian dari itu. Lebih dari itu,
itu tentang memberikan diri kita sepenuhnya kepada orang lain dengan kasih
tanpa pamrih. Kita diajarkan untuk meneladani Roh Natal dengan memberikan lebih
dari apa yang kita terima.
Saudara-saudara, kita hidup
di dunia yang sering kali terfokus pada diri sendiri, di mana banyak yang
berlomba-lomba untuk mendapatkan lebih banyak, untuk menjadi lebih besar, lebih
kaya, lebih berkuasa. Namun, melalui contoh Yesus, kita diajak untuk membalikkan
paradigma ini. Yesus datang bukan sebagai raja yang memerintah dengan kekuatan,
melainkan sebagai pelayan yang memberikan diri-Nya sebagai korban kasih bagi
banyak orang.
Pertanyaan yang perlu kita
pertimbangkan adalah, bagaimana kita dapat meneladani Roh Natal dalam kehidupan
sehari-hari kita?
1.
Pertama, kita dapat memberikan kasih kepada
sesama tanpa mengharapkan balasan. Kasih yang tulus dan tanpa pamrih merupakan
ungkapan nyata dari Roh Natal yang ada dalam diri kita.
2.
Kedua, kita dapat memberikan waktu dan
perhatian kita kepada mereka yang membutuhkan. Dalam dunia yang sibuk ini,
memberikan waktu adalah salah satu bentuk pemberian terbesar.
3.
Ketiga, kita dapat memberikan pengampunan
kepada mereka yang telah menyakiti kita. Natal adalah waktu untuk memaafkan dan
memberikan perdamaian, sebagaimana Allah memberikan perdamaian kepada kita
melalui kelahiran Yesus Kristus. Dengan memberikan pengampunan, kita tidak
hanya melepaskan beban hati kita sendiri, tetapi juga menunjukkan kasih yang
lebih besar daripada dendam.
4.
Kita dapat meneladani pemberian melalui
kebaikan kepada sesama yang membutuhkan. Banyak di antara kita hidup di sekitar
orang-orang yang mungkin merasa kesepian, terabaikan, atau kurang beruntung.
Dalam memberikan perhatian dan kasih kepada mereka, kita tidak hanya memberikan
harapan, tetapi juga membawa cahaya Natal ke dalam kehidupan mereka.
5.
Mari kita cermati sikap rendah hati dan
pelayanan yang dicontohkan oleh Yesus. Roh Natal mengajarkan kita untuk melihat
kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Sebagai komunitas yang
mengikuti Kristus, kita dapat menyebarkan kebaikan dan kasih dengan melakukan
perbuatan-perbuatan kecil yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
6.
Selain itu, kita dapat meneladani pemberian
melalui pelayanan masyarakat. Natal bukan hanya tentang kegembiraan pribadi,
tetapi juga tentang membawa kegembiraan kepada orang lain. Melibatkan diri
dalam kegiatan amal atau proyek pelayanan masyarakat dapat menjadi bentuk
konkret dari pemberian yang lebih baik daripada menerima.
Saudara-saudara, roh Natal
mengajarkan kita untuk melihat keindahan dalam kebersamaan. Melalui kasih, kita
dapat menghubungkan hati satu sama lain, menciptakan komunitas yang mewujudkan
nilai-nilai Natal. Kita dapat bersatu untuk memberikan harapan bagi mereka yang
merasa putus asa, memberikan cahaya bagi mereka yang berjalan dalam kegelapan,
dan memberikan sukacita bagi mereka yang merasa terlupakan.
Di dalam firman Allah, kita
ditegur untuk "mencintai sesama seperti diri sendiri" (Markus 12:31).
Pemberian yang lebih baik daripada menerima bukanlah hanya tugas di musim
Natal, tetapi panggilan sepanjang tahun. Melalui kehidupan yang penuh kasih,
kita dapat memuliakan kelahiran Yesus Kristus dengan cara yang paling nyata.
Sebagai kita memasuki musim
Natal ini, mari kita merenungkan kembali kehadiran Kristus di tengah-tengah
kita. Melalui Roh Natal, kita diberdayakan untuk menjadi agen perubahan positif
dalam dunia ini. Marilah kita membiarkan kasih dan kebaikan yang kita terima
dari Kristus mengalir melalui kita kepada orang lain.
Selamat merayakan Natal,
Saudara-saudara yang terkasih. Semoga kita semua menjadi saksi bagi kebaikan
dan kasih Allah di dunia ini. Amin.
Posting Komentar untuk "Pemberian yang Lebih Baik daripada Menerima: Meneladani Roh Natal"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.