Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Allah adalah hakim yang adil | Mazmur 75:1-9

 

Allah adalah hakim yang adil | Mazmur 75:1-9

Mazmur 75:1-9 (TB)

1 Untuk pemimpin biduan. Jangan dimusnahkan. Mazmur Asaf. Nyanyian.

2 Kepada-Mu kami memuji, ya Allah, kepada-Mu kami memuji, dan dekat nama-Mu kami bercerita, yang ajaib oleh perbuatan-perbuatan ajaib-Mu.

3 "Pada waktu yang Kupilih, Aku akan mengadakan penghakiman yang adil.

4 Bumi dan seluruh isinya hancur lebur, tetapi Aku menegakkan tiang-tiangnya dengan teguh." (Sela)

5 Dan Aku berkata kepada orang-orang sombong: "Janganlah kamu sombong," dan kepada orang-orang yang berdusta: "Janganlah kamu angkat tandukmu,

6 janganlah kamu angkat tandukmu ke langit, dan janganlah kamu berbicara dengan keras leher!"

7 Sebab bukan dari timur, bukan dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya kehormatan,

8 tetapi Allah sendiri yang menjadi hakim; yang ini diturunkan-Nya, dan yang itu ditinggikannya.

9 Sebab dalam tangan TUHAN ada cawan berisi anggur, yang berbusa dan penuh campuran anggur; daripadanya Ia menuangkan; bahkan ampang-ampang yang berdosa di bumi akan menyedot ampang-ampang yang berlaku, sampai habis mereka minum semuanya.


Interpretasi terhadap pasal ini dapat mencerminkan beberapa konsep, termasuk keyakinan akan keadilan dan kuasa Allah. Beberapa poin penting yang bisa ditarik dari ayat-ayat ini antara lain:

1.   Pujian kepada Allah: Ayat-ayat dimulai dengan pujian kepada Allah, mengakui keagungan-Nya dan menceritakan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya.

2.   Penghakiman Allah yang Adil: Ayat 3 menyatakan nubuat tentang penghakiman yang akan datang. Allah diakui sebagai hakim yang adil yang akan menegakkan keadilan pada waktu yang telah ditentukan-Nya.

3.   Peringatan terhadap Kesombongan dan Kebanggaan: Ayat 4-5 memberikan peringatan kepada orang-orang sombong dan berdusta untuk tidak sombong dan tidak angkat tanduk dengan keras leher. Ini dapat diartikan sebagai panggilan untuk rendah hati dan tunduk di hadapan Allah.

4.   Kehormatan Bukan dari Manusia, Tetapi dari Allah: Ayat 6-7 menegaskan bahwa kehormatan bukan berasal dari kekuatan manusia atau kebijaksanaan manusia, tetapi datang dari Allah. Oleh karena itu, manusia diingatkan untuk tidak menyombongkan diri.

5.   Kuasa dan Keadilan Allah yang Tak Terbandingkan: Ayat 8-9 menggambarkan bahwa Allah sendiri adalah hakim yang menentukan, dan kuasa-Nya tak terbandingkan. Analogi cawan berisi anggur mencerminkan keputusan dan pengaruh-Nya yang melimpah.

6.   Waktu yang Ditentukan oleh Allah: Ayat 2 menyebutkan bahwa Allah menentukan waktu untuk mengadakan penghakiman yang adil. Ini menyoroti kebijaksanaan dan rencana Allah yang bekerja pada waktu yang Dia tetapkan.

7.   Hati-hati terhadap Kebanggaan dan Kesenangan Diri: Ayat 8 memberikan pengertian bahwa kehormatan sejati bukan berasal dari kebanggaan diri manusia, tetapi dari Allah. Oleh karena itu, manusia diminta untuk menghindari kesombongan dan kesenangan diri sendiri.

8.   Cawan Keadilan Allah: Metafora cawan berisi anggur yang berbusa dan penuh campuran anggur dalam ayat 8-9 dapat diartikan sebagai keputusan Allah yang penuh keadilan. Keadilan-Nya akan diserahkan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatan mereka.

9.   Kasih Karunia dan Kewajiban Manusia: Meskipun ayat-ayat tersebut menyoroti keadilan Allah yang adil, konsep kasih karunia juga dapat diambil. Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk merenungkan tindakan mereka dan untuk memperbaiki jalannya. Oleh karena itu, manusia memiliki tanggung jawab moral terhadap perbuatan mereka.

10.   Akhirat dan Akibat Perbuatan: Terakhir, ayat-ayat ini menunjukkan konsekuensi akhirat dari perbuatan manusia. Kebijaksanaan dan kuasa Allah tidak hanya terbatas pada dunia ini, tetapi juga mencakup kehidupan setelah mati, di mana setiap orang akan menyedot ampang-ampangnya sendiri.

Mazmur 75:1-9 secara keseluruhan menegaskan bahwa Allah adalah hakim yang adil, dan kebijaksanaan-Nya melibatkan waktu dan pengadilan yang adil. Manusia diingatkan untuk hidup dengan rendah hati, tunduk pada kehendak Allah, dan menyadari bahwa segala kehormatan berasal dari-Nya. Selain itu, perbuatan manusia memiliki konsekuensi, baik dalam kehidupan ini maupun kehidupan setelah mati.

Posting Komentar untuk "Allah adalah hakim yang adil | Mazmur 75:1-9"