Nilai ketulusannya diri sendiri | Renungan Mazmur 73:8-14
Mazmur 73:8-14 (TB):
8 Oleh sebab itu orang-orang
ini beralih hati dan berjalan menurut kemauan hati mereka sendiri.
9 Mereka menganggap tinggi
mulutnya terhadap langit, dan lidahnya melintasi seluruh bumi.
10 Sebab itu umat-Nya
berpaling ke sana, dan minuman yang berlimpah dicurahkan-Nya bagi mereka.
11 Dan mereka berkata:
"Bagaimanakah Allah tahu? Dan apakah Yang Mahatinggi mengetahui
semuanya?"
12 Sesungguhnya beginilah
orang-orang fasik itu, tetapi mereka tetap aman dan terus meningkatkan
kekayaan.
13 Nyatanya, sia-sialah aku
membersihkan hatiku dan mencuci tanganku dalam kesucian,
14 sebab sepanjang hari aku
disiksa dan setiap pagi aku dihukum.
Pada bagian ini, penulis melanjutkan penderitaannya dan menggambarkan sikap sombong dan mencampakkan Tuhan yang dimiliki oleh orang-orang fasik. Mereka hidup dengan kebebasan dan menantang bahkan otoritas Tuhan. Terlepas dari kefasikan mereka, tampaknya mereka tetap aman dan berhasil dalam dunia materi.
Penulis mazmur ini kemudian
mengekspresikan keraguannya terhadap nilai ketulusannya sendiri. Meskipun ia
berusaha menjaga hati dan hidup dalam kesucian, tetapi ia tetap menderita dan
disiksa setiap hari. Ini menciptakan konflik batin antara keyakinan akan
kebenaran dan kenyataan penderitaan yang dialaminya.
Pesan yang muncul dari pasal
ini adalah penderitaan dari seorang yang jujur dan tulus hati dihadapkan dengan
ketidakadilan dunia. Dia melihat bahwa orang fasik tampaknya sejahtera dan
makmur, sementara dia sendiri menghadapi kesulitan dan penderitaan meskipun
hidup dengan kebenaran.
Renungan dari pasal ini
dapat membawa kita untuk mempertanyakan nilai dan tujuan hidup kita. Apakah
kebenaran dan integritas kita bernilai di dunia ini? Kadang-kadang, kehidupan
tidak selalu adil, tetapi pesan kesetiaan terhadap kebenaran dan Tuhan dapat
memberikan kekuatan dan penghiburan di tengah-tengah cobaan. Hidup dengan
integritas dan ketulusan hati adalah nilai-nilai yang bisa membimbing kita
melewati penderitaan dan kesulitan.
Posting Komentar untuk "Nilai ketulusannya diri sendiri | Renungan Mazmur 73:8-14"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.