Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Paradigma Allah | Renungan 1 Yohanes 1:9

 

Paradigma Allah | Renungan 1 Yohanes 1:9

Jika kita mengaku dosa kita; maka la adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (I Yoh. 1:9)

Bacaan: Mazmur 106: 1-16

Seorang Ibu datang kepada saya dan bercerita mengenai keadaannya. la merasa hina karena masa lalunya yang kelam dibuka dan diceritakan oleh aktivis gereja yang cukup senior kemana-mana. Pada hal, saat itu ia telah memiliki keluarga yang bahagia bersama dengan seorang suami yang mau menerimanya apa adanya dan sangat mengasihinya. Iblis menipunya melalui saudara seimannya. Ibu tersebut merasa dirinya tidak layak lagi menjadi orang percaya dan hendak meninggalkan imannya.

Bagaimana pandangan Allah mengenai dosa masa lalu? Firman Tuhan hari ini menyebut nama Harun sebagai orang kudus Tuhan (Mzm. 106:16). Harun adalah imam bangsa Israel, namun ia pernah melakukan kesalahan yang besar. Ketika Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima dua loh batu dari Allah, bangsa Israel resah karena Musa belum turun gunung Sinai dalam waktu yang lama. Maka bangsa Israel mengambil keputusan untuk membuat patung Anak Lembu emas untuk di- sembah. Harun menerima usul bangsa Israel untuk membuat allah baru bagi me- reka dan mendeklarasikan sebagai Allah yang menuntun mereka keluar dari tanah Mesir (Kel. 32:2-3).

Bagaimana mungkin seorang Imam yang jelas-jelas mengeta- hui tentang Allah yang benar dapat memanipulasi kebenaran itu sendiri. Itulah paradigma Allah terhadap ciptaan-Nya sendiri. Asalkan kita benar-benar bertobat dan menyesali dosa kita, Allah akan mengampuni dan menyucikan kita. Allah tidak pernah kompromi dengan ketidakbenaran. Akan tetapi paradigma Allah berbeda dengan manusia. Kalau menusia menyakiti sesamanya, maka seumur hidup bisa tidak dipercayai oleh orang tersebut. Namun, tidak demikian halnya dengan Allah yang senantiasa membuka pintu kemurahan-Nya. Dia melupakan dosa masa lalu kita dan tetap mau mengakui kita sebagai kesayangannya (Yes. 63:4)

Tangan Tuhan terbuka menantikan pertobatan kita. Jika masih ada dosa yang tersembunyi, inilah saatnya bagi kita untuk hidup sesuai dengan ketetapan-Nya. Dia tidak akan mengungkit-ungkit dosa kita di masa lalu. Apakah kita mau mem- berikan respons dengan benar?

Qoutes: Jangan sia-siakan waktu, karena waktu tidak bisa berulang kembali. Terimalah undangan untuk kembali kepada-Nya.

 

Posting Komentar untuk "Paradigma Allah | Renungan 1 Yohanes 1:9"