Perbuatan Allah yang ajaib | Renungan Mazmur 77:2-11

 

Ayat-ayat ini mencerminkan kegelisahan, pertanyaan, dan kerinduan untuk melihat keajaiban dan pertolongan Allah dalam keadaan sulit. Pembaca dapat melihat bagaimana penyair mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya dan mengingat kembali tindakan Allah yang luar biasa dan penuh kasih di masa lalu sebagai sumber harapan dan penghiburan.

Mazmur 77:2-11, kita dapat menyoroti beberapa aspek penting:

1. Mencari Tuhan dalam Kesulitan (ayat 2): Penyair mencari Tuhan pada saat kesukaran dan mencurahkan hatinya kepada-Nya. Ini mencerminkan ketergantungan dan kepercayaan pada Tuhan sebagai sumber pertolongan.

2. Ingatan akan Allah (ayat 3-6): Meskipun penyair mengalami kesulitan, ia mengalihkan perhatian dari penderitaan ke kenangan akan Allah dan perbuatan-Nya di masa lalu. Ingatan akan nyanyian-nyanyian dan tindakan Tuhan di malam hari memberikan penghiburan dan ketenangan.

3. Pertanyaan dan Keraguan (ayat 7-9): Penyair mengajukan serangkaian pertanyaan yang mencerminkan keraguan dan kegelisahan hatinya. Ia mencari pemahaman tentang apakah Allah akan tetap setia dan penuh kasih dalam semua keadaan, terutama dalam situasi sulit.

4. Pemikiran tentang Penyakit dan Perubahan (ayat 10): Penyair mengidentifikasi bahwa tangannya yang Mahatinggi telah berubah, menunjukkan pemikiran tentang penyakit atau perubahan yang dialaminya. Ini mungkin mencerminkan kondisi hati atau situasi yang membuatnya merasa terpisah dari kehadiran Allah.

5. Mengingat Perbuatan Tuhan (ayat 11): Meskipun penuh pertanyaan dan keraguan, penyair memilih untuk mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan. Ini mencakup tanda-tanda dan mujizat yang diperlihatkan oleh Allah dalam sejarah bangsa Israel. Mengingat perbuatan Allah di masa lalu dapat menjadi sumber pengharapan dan kekuatan dalam menghadapi masa sulit.

Mazmur 77 dapat dianggap sebagai ungkapan jujur dan intim dari hati yang bergejolak dalam menghadapi tantangan kehidupan. Meskipun ada pertanyaan dan keraguan, penyair mencari jawaban dan penghiburan dalam ingatan akan karakter dan perbuatan Allah yang ajaib. Tafsiran ini memberikan ruang bagi refleksi dan pribadi dan memungkinkan pembaca untuk merenungkan hubungan mereka dengan Tuhan dalam berbagai aspek kehidupan.

Berbagi :