Allah mendengar orang yang sungguh-sungguh | Mazmur 85:1-8
Tafsiran adalah
suatu pendekatan interpretatif yang mendalam terhadap teks-teks kuno, seperti
Kitab Mazmur di Alkitab. Hermeneutika mempertimbangkan konteks historis,
budaya, dan bahasa untuk memahami makna yang mungkin dimaksudkan oleh penulisnya.
Berikut adalah tafsiran hermeneutika untuk Kitab Mazmur 85:1-8:
Tafsiran mungkin mencakup
pemahaman konteks sejarah di balik tulisan ini. Beberapa poin yang bisa
dipertimbangkan:
1.
Konteks Sejarah:
Mazmur ini mungkin ditulis selama periode kembali dari pembuangan Babel atau
masa-masa yang sulit bagi bangsa Israel. Penulisnya bersyukur atas pemulihan
dan pengampunan yang diberikan oleh TUHAN.
2.
Pengampunan dan Kasih Setia:
Pujian diberikan kepada TUHAN karena kasih setia-Nya dan pengampunan terhadap
dosa-dosa umat-Nya. Penulis menekankan bahwa TUHAN menarik kembali murka-Nya
dan memberikan rahmat-Nya.
3.
Doa untuk Pemulihan:
Terdapat doa untuk pemulihan lebih lanjut dalam ayat 5, di mana penulis memohon
agar TUHAN memberikan hikmat dan kasih setia-Nya untuk memulihkan umat-Nya.
4.
Harapan akan Sukacita dan Keselamatan:
Pada ayat 6, penulis menyatakan harapan agar umat-Nya dapat kembali hidup dan
bersukacita dalam TUHAN. Ada keinginan untuk melihat tanda-tanda kasih setia
TUHAN.
5.
Keinginan untuk Mendengarkan Firman
TUHAN: Pada ayat 8, penulis menyatakan keinginan untuk
mendengarkan firman damai dari TUHAN. Ini menunjukkan kerinduan akan panduan
dan instruksi ilahi.
6.
Kesetiaan Umat kepada TUHAN:
Penulis menyampaikan keinginan agar umat-Nya tetap setia kepada TUHAN (ayat 6).
Ini mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab dan ketaatan umat terhadap
perintah-perintah TUHAN.
7.
Keselamatan sebagai Karunia TUHAN: Doa
untuk keselamatan (ayat 7) mencerminkan pengakuan bahwa keselamatan adalah
karunia TUHAN. Penulis berharap agar TUHAN menunjukkan kasih setia-Nya dan
memberikan perlindungan kepada umat-Nya.
8.
Pentingnya Mendengarkan Firman TUHAN:
Ayat 8 menegaskan kepentingan mendengarkan firman damai TUHAN. Hal ini
mencerminkan kebijaksanaan dan panduan yang diberikan oleh TUHAN kepada
umat-Nya untuk menjauhi kebodohan dan mendapatkan kedamaian.
9.
Korah sebagai Pengarang:
Menyebutkan "dari bani Korah" (ayat 1) mengacu pada kelompok musisi
dan penyanyi di kalangan suku Lewi yang terlibat dalam pelayanan di Bait Suci.
Penggunaan ini dapat menunjukkan hubungan kuat antara keberkatan umat dan
pelayanan keagamaan.
10.
Sela sebagai Pemisah Makna:
Kata "Sela" (ayat 3) mungkin merupakan petunjuk musikal atau pause
yang digunakan untuk merenungkan makna dari bagian yang baru saja dinyanyikan.
Ini menciptakan momen refleksi dan meditasi dalam keberjalanan bacaan Mazmur.
Tafsiran ini mencoba untuk
menggali makna dalam teks dengan mempertimbangkan konteksnya, budaya, dan
penggunaan bahasa pada waktu itu. Dengan memperhatikan elemen-elemen ini,
pembaca dapat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pesan spiritual
dan historis yang terkandung dalam Mazmur 85:1-8.
Renungan:
Renungan dari Kitab Mazmur
85:1-8
1.
"TUHAN, Engkau telah menyayangi
negeri-Mu, dan mengembalikan orang-orang tawanan Yakub."
Renungan: Ayat ini mencerminkan kasih sayang
Tuhan terhadap bangsa Israel. Meskipun mereka pernah mengalami pembuangan dan
kesulitan, Tuhan setia untuk mengembalikan mereka. Demikian pula, kita dapat
percaya bahwa Tuhan selalu setia kepada umat-Nya dan siap untuk mengembalikan
dan menghidupkan kembali yang telah terpuruk.
2.
"Engkau telah mengampuni kesalahan
kaum-Mu, menutupi segala dosa mereka."
Renungan: Keampunan Tuhan adalah karunia
besar. Meskipun manusia berdosa, Tuhan dengan murah hati memberikan pengampunan
dan menutupi dosa-dosa kita. Ini mengajarkan kita untuk selalu berbalik kepada
Tuhan dalam pertobatan, karena kasih-Nya lebih besar daripada dosa-dosa kita.
3.
"Engkau telah menahan segenap amarah-Mu,
menarik kembali murka dari kehangatan amarah-Mu."
Renungan: Meskipun Tuhan memiliki hak untuk
murka karena dosa-dosa kita, kasih-Nya melampaui murka. Dia memilih untuk
menahan amarah-Nya dan memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat. Hal ini
mengingatkan kita akan kemurahan hati Tuhan yang selalu memberikan kesempatan
bagi kita untuk kembali kepada-Nya.
4.
"Kembalilah kepada kami, ya Allah,
Juruselamat kami, dan tahanlah murka-Mu terhadap kami."
Renungan: Doa ini mencerminkan kerinduan umat
untuk kembali kepada Tuhan dan memohon pengampunan-Nya. Meskipun Tuhan
memberikan kasih sayang dan keampunan, kita sebagai umat-Nya juga perlu
memiliki kesadaran akan dosa-dosa kita dan tekad untuk berbalik kepada-Nya.
5.
"Apakah Engkau tetap berang sepanjang
masa, apakah Engkau tetap marah turun-temurun?"
Renungan: Pertanyaan ini mencerminkan
kerinduan untuk melihat keadilan dan kemurahan hati Tuhan tetap ada sepanjang
masa. Ini mengajarkan kita bahwa sifat Tuhan yang setia dan kemurahan hati-Nya
tidak berubah, dan kita dapat mempercayai-Nya untuk selalu memberikan kasih
sayang-Nya kepada kita.
6.
"Bukankah Engkau akan menghidupkan kami
kembali, sehingga kaum-Mu bersukacita dalam Engkau?"
Renungan: Meskipun kita mungkin mengalami
kejatuhan dan kesulitan, Tuhan memiliki kuasa untuk menghidupkan kembali kita.
Keberlanjutan hidup yang dianugerahkan oleh Tuhan membawa sukacita kepada
umat-Nya. Ini mengajarkan kita untuk mempercayai Tuhan sebagai sumber kehidupan
dan sukacita sejati.
7.
"Tunjukilah kepada kami kasih setia-Mu,
ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan-Mu."
Renungan: Doa ini mencerminkan kebutuhan akan
bimbingan dan kasih setia Tuhan. Umat berharap agar Tuhan menunjukkan kasih
setia-Nya dan memberikan keselamatan-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa kita
bergantung sepenuhnya pada kasih dan keselamatan Tuhan.
8.
"Aku hendak mendengarkan apa yang akan
difirmankan Allah, sungguh-sungguh, karena Ia pasti akan berbicara tentang
damai sejahtera kepada umat-Nya-Nya, kepada orang-orang kudus-Nya, supaya
mereka tidak berbalik kepada kebodohan."
Renungan: Keinginan untuk mendengarkan firman Tuhan
sungguh-sungguh menunjukkan kesediaan untuk taat dan mematuhi petunjuk-Nya.
Firman Tuhan membawa damai sejahtera kepada umat-Nya, dan ketika kita tekun
mendengarkan dan mematuhi-Nya, kita dapat menghindari jalan-jalan yang tidak
bijaksana.
Semoga renungan ini
memberikan inspirasi dan pemahaman lebih dalam tentang kasih sayang, keampunan,
dan keadilan Tuhan yang tergambar dalam Kitab Mazmur 85:1-8.
Posting Komentar untuk "Allah mendengar orang yang sungguh-sungguh | Mazmur 85:1-8"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.