Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekudusan Pernikahan | Renungan Kristen Maleakhi 2:10-16

 

Kekudusan Pernikahan | Renungan Kristen Maleakhi 2:10-16

Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. (Maleakhi 2:15)

Bacaan: Maleakhi 2:10-16

Ibadah pemberkatan pernikahan kudus merupakan salah satu acara terfavorit yang sebisa mungkin tidak akan saya lewatkan. Terutama bila yang sedang diberkati adalah teman, kenalan, sahabat, atau saudara saya. Ada dua hal yang sangat menarik bagisaya dalam acara tersebut: atmosfer ketika ibadah berlangsung serta firman Tuhan yang disampaikan. Atmosfer akan sangat ditentukan oleh bagaimana kedua mempelai menjalani masa-masa sebelum pernikahan, sementara pemberitaan firman Tuhan selain melandasi sepasang mempelai yang akan diberkati, juga dapat menjadi bekal berharga bagi kaum muda yang nantinya akan menikah.

Dalam perikop ini, Allah memperingatkan orang Israel mengenai perilaku kawin campur dan perceraian. Keseriusan Allah sangat terlihat ketika Dia berkata bahwa orang-orang yang mengabaikan perintah ini akan dilenyapkan dari hadapan-Nya dan kurban persembahannya tidak akan diterima. Hukum ini masih berlaku sampai saat ini dan tidak boleh dilanggar dengan alasan apa pun! Sebuah pernikahan memiliki arti yang sangat penting di hadapan Allah.

Dia ingin agar keluarga kristiani menjadi contoh yang paling tepat di mana orang-orang yang belum mengenal Tuhan boleh belajar. Namun sayangnya, hari-hari ini kita terpaksa menyaksikan bahwa anak-anak Tuhan pun yang mengerti kebenaran serta konsekuensinya mengabaikan hal ini. Menikah dengan orang yang belum percaya, melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan bercerai karena merasa sudah tidak ada kecocokan dengan mudahnya dilakukan. Parahnya lagi, oknum yang melakukanhal demikian merasa bahwa Allah tidak bereaksi apa-apa dengan perilaku ngawur yang mereka lakukan. Sangat menyedihkan, bukan?

Saat ini, biarlah firman Allah kembali mengingatkan kita akan kesakralan pernikahan. Bagi kita yang sudah menikah, tidak ada salahnya untuk sejenak kita melakukan evaluasi kehidupan rumah tangga kita sampai saat ini. Dan bagi kita yang belum menikah, persiapkan diri dengan baik, dan jangan pernah main-main dengan pernikahan kita nanti. Mari ambil komitmen baru malam ini juga!

Renungan:

Pernikahan sebagai Kesatuan: Ayat tersebut menunjukkan bahwa pernikahan adalah lebih dari sekadar ikatan antara dua individu. Dalam pernikahan, dua orang menjadi satu daging, mencerminkan kesatuan yang mendalam. Ini mengajarkan kita untuk melihat pernikahan sebagai ikatan suci yang mencerminkan hubungan Kristus dengan jemaat-Nya.

Cinta yang Sama seperti Kristus: Perintah untuk suami mencintai isterinya seperti Kristus mencintai jemaat mengajarkan tentang cinta yang tanpa syarat, pengorbanan, dan keutamaan. Kristus memberikan diri-Nya untuk jemaat, dan suami dipanggil untuk memberikan cinta yang sejati dan penuh pengorbanan kepada isterinya.

Hormat dan Kehormatan: Pernikahan memerlukan saling hormat. Suami dipanggil untuk menghormati isterinya, dan isteri dipanggil untuk menghormati suaminya. Ini menciptakan fondasi yang kuat dan saling mendukung dalam hubungan pernikahan.

Rahasia Besar: Ayat ini menyebut pernikahan sebagai "rahasia besar." Pernikahan bukanlah sekadar institusi sosial, tetapi memiliki dimensi rohaniah yang mendalam. Dengan membawa Kristus ke dalam pernikahan, kita dapat mengalami kekudusan dan pertumbuhan bersama sebagai pasangan.

Perpisahan dari Keluarga Asal: Ayat ini juga mengajarkan bahwa pernikahan membawa tanggung jawab baru, di mana pasangan meninggalkan keluarga asal mereka untuk membentuk keluarga yang baru. Ini menekankan pentingnya komitmen dan fokus satu sama lain.

Renungan ini mengingatkan kita bahwa pernikahan bukanlah sekadar kontrak sosial, tetapi suatu panggilan untuk hidup dalam kesetiaan, cinta tanpa syarat, dan pengorbanan. Dengan membawa prinsip-prinsip ini ke dalam pernikahan kita, kita dapat mengalami kekudusan yang Allah maksudkan untuk pernikahan.

Posting Komentar untuk "Kekudusan Pernikahan | Renungan Kristen Maleakhi 2:10-16"