Khotbah: Mukjizat Penyembuhan - Kuasa Yesus melalui Para Rasul

 

Pendahuluan

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita akan merenungkan sebuah peristiwa yang luar biasa yang tercatat dalam Kisah Para Rasul pasal 3. Ini adalah kisah tentang mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes, yang menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir di Gerbang Indah Bait Allah. Peristiwa ini menegaskan kuasa Yesus yang bekerja melalui para rasul, dan bagaimana kuasa tersebut tetap bekerja dalam kehidupan kita saat ini.

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 3:11-12

Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?

Eksposisi

1.   Keadaan Pria Lumpuh

Pria ini lumpuh sejak lahir dan setiap hari dibawa ke Gerbang Indah untuk meminta sedekah. Bayangkan penderitaan yang dia alami sepanjang hidupnya. Tidak ada harapan untuk sembuh, hanya harapan untuk menerima belas kasihan dari orang-orang yang lewat. 

2.   Petrus dan Yohanes: Alat Tuhan

Ketika Petrus dan Yohanes melewati gerbang itu, pria tersebut meminta sedekah kepada mereka. Namun, Petrus mengatakan, "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6).

Di sini kita melihat bahwa para rasul tidak mengandalkan kekuatan atau kekayaan duniawi. Mereka sepenuhnya bergantung pada kuasa Yesus Kristus. Melalui iman mereka dan kuasa nama Yesus, mukjizat penyembuhan terjadi.

3.   Reaksi Orang Banyak

Ketika orang banyak melihat pria yang dulunya lumpuh sekarang berjalan dan melompat-lompat, mereka sangat heran. Mereka berlari menuju Petrus dan Yohanes dengan penuh keheranan. Ini adalah reaksi alami ketika kita melihat sesuatu yang melampaui kemampuan manusia biasa. Tetapi Petrus menggunakan kesempatan ini untuk memberikan pengajaran penting.

4.   Kuasa Yesus, Bukan Manusia

Petrus dengan tegas mengatakan kepada orang banyak bahwa mukjizat ini bukan hasil dari kuasa atau kesalehan mereka sendiri, tetapi sepenuhnya karena kuasa Yesus Kristus. "Mengapa kamu heran tentang hal ini? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?" (Kisah Para Rasul 3:12).

Ini mengingatkan kita bahwa segala mukjizat dan karya besar yang terjadi dalam kehidupan kita adalah karena kuasa Yesus. Kita hanyalah alat yang dipakai Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya kepada dunia. 

Penerapan dalam Kehidupan

·         Iman yang Teguh

Seperti Petrus dan Yohanes, kita dipanggil untuk memiliki iman yang teguh kepada Yesus Kristus. Kita harus percaya bahwa dalam nama-Nya, segala sesuatu mungkin. Kita mungkin tidak menghadapi situasi yang sama seperti pria lumpuh itu, tetapi setiap dari kita memiliki "kelumpuhan" dalam bentuk lain – mungkin dalam bentuk masalah, dosa, atau kesulitan hidup.

·         Menjadi Alat Tuhan

Tuhan ingin menggunakan setiap dari kita sebagai alat-Nya untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya. Kita tidak perlu memiliki kekayaan atau kehebatan duniawi, yang kita butuhkan hanyalah iman dan ketaatan kepada Yesus.

·         Mengandalkan Kuasa Yesus

Dalam segala sesuatu yang kita lakukan, baik dalam pelayanan, pekerjaan, maupun kehidupan sehari-hari, kita harus selalu mengandalkan kuasa Yesus. Kita harus ingat bahwa tanpa Dia, kita tidak dapat melakukan apa-apa, tetapi dengan Dia, segala sesuatu mungkin.

Penutup

Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita belajar dari mukjizat penyembuhan ini bahwa kuasa Yesus masih bekerja di tengah-tengah kita. Marilah kita hidup dengan iman yang teguh, menjadi alat yang siap dipakai Tuhan, dan selalu mengandalkan kuasa Yesus dalam segala aspek kehidupan kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan menuntun kita untuk menjadi saksi-Nya yang setia.

Amin.

Berbagi :