Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khotbah: Penolakan dan Pembunuhan Yesus | Kisah Para Rasul 3:13-15

 

Khotbah: Penolakan dan Pembunuhan Yesus | Kisah Para Rasul 3:13-15

Pendahuluan:

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, pada hari ini kita akan merenungkan sebuah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah keselamatan kita. Dalam Kisah Para Rasul 3:13-15, Petrus dengan penuh keberanian mengingatkan orang-orang bahwa mereka telah menolak Yesus, Hamba Allah yang Kudus dan Benar, dan malah meminta pembebasan seorang pembunuh, Barabas. Marilah kita merenungkan makna dari peristiwa ini dan apa yang bisa kita pelajari untuk kehidupan kita hari ini.

Ayat: Kisah Para Rasul 3:13-15

13. Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, Allah nenek moyang kita, telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus, yang kamu serahkan dan tolak di hadapan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.

14. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.

15. Demikianlah Pemimpin kepada hidup telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.

1.   Penolakan Yesus

Petrus dengan tegas menyatakan bahwa Yesus, yang dikenal sebagai Hamba Allah yang Kudus dan Benar, telah ditolak oleh umat-Nya sendiri. Ini merupakan penolakan yang tragis karena mereka tidak mengenali siapa Yesus sebenarnya. Mereka lebih memilih untuk membebaskan seorang pembunuh daripada menyelamatkan Sang Juruselamat.

Penolakan ini bukan hanya terjadi pada masa itu, tetapi juga bisa kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak kali kita menolak Yesus dalam keputusan dan tindakan kita. Kita memilih jalan duniawi daripada jalan kebenaran yang telah diajarkan Yesus kepada kita.

2.   Pilihan yang Salah: Barabas atau Yesus

Ketika Pilatus menawarkan pilihan kepada orang banyak, mereka memilih untuk membebaskan Barabas, seorang pembunuh, daripada Yesus. Ini menunjukkan betapa kelirunya pemahaman mereka tentang keadilan dan kebenaran. Mereka memilih kejahatan daripada kebaikan, kegelapan daripada terang.

Pilihan ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam membuat keputusan. Apakah kita sering kali lebih memilih hal-hal duniawi dan dosa daripada hidup yang benar di hadapan Tuhan? Marilah kita merenungkan pilihan-pilihan kita dan berusaha selalu memilih Yesus dalam segala aspek kehidupan kita.

3.   Kebangkitan Yesus: Bukti Kasih Allah

Walaupun Yesus ditolak dan dibunuh, Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Kebangkitan ini adalah bukti kasih Allah yang luar biasa dan kuasa-Nya atas maut. Kebangkitan Yesus memberikan kita pengharapan bahwa meskipun kita jatuh dan berbuat salah, ada pengampunan dan kehidupan yang kekal melalui Yesus Kristus.

Petrus dan para rasul adalah saksi dari kebangkitan ini, dan tugas kita sekarang adalah menjadi saksi-saksi dari kasih dan kuasa kebangkitan Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari.

Penutup:

Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita belajar dari penolakan dan pembunuhan Yesus. Marilah kita merenungkan apakah kita telah menolak Yesus dalam hidup kita dan apakah kita telah membuat pilihan yang salah seperti orang-orang pada zaman itu. Mari kita berkomitmen untuk selalu memilih Yesus dan hidup dalam terang kasih-Nya.

Semoga renungan ini membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan mengingatkan kita akan kasih-Nya yang tak terbatas. Amin.

Posting Komentar untuk "Khotbah: Penolakan dan Pembunuhan Yesus | Kisah Para Rasul 3:13-15"