Makna Lima Sola dan Prinsip dasar yang dipegang Reformasi Protestan abad ke-16
Lima Sola (dalam bahasa
Latin berarti "hanya" atau "sendiri") adalah lima prinsip
dasar yang dipegang dalam Reformasi Protestan abad ke-16, yang
memberikan dasar teologis dan doktrin yang berbeda dari Gereja Katolik Roma
saat itu. Kelima Sola ini mengarahkan fokus pada bagaimana seseorang bisa
mendapatkan keselamatan, berdasarkan ajaran Alkitab.
Berikut adalah pengertian dan
maknanya dalam bahasa Latin beserta artinya:
- Sola Scriptura (Hanya Kitab Suci)
o Sola
Scriptura berarti bahwa Alkitab adalah
satu-satunya otoritas tertinggi dalam hal iman dan praktik Kristen. Semua
ajaran gereja, tradisi, dan doktrin harus sesuai dengan Kitab Suci dan tidak
dapat melebihi otoritasnya.
o Makna: Prinsip ini menegaskan bahwa Kitab Suci, yaitu
Alkitab, adalah satu-satunya sumber otoritas tertinggi dalam hal doktrin, iman,
dan praktik Kristen. Gereja Katolik pada saat itu menempatkan otoritas Tradisi
dan Magisterium (ajaran Gereja) di samping Kitab Suci. Reformator seperti
Martin Luther menyatakan bahwa hanya Alkitab yang memiliki otoritas tertinggi.
o Sejarah: Ini adalah respons terhadap pandangan bahwa
tradisi gereja dan keputusan otoritas gereja, termasuk Paus, memiliki bobot
yang sama dengan Alkitab. Reformasi menolak hal ini dan kembali ke otoritas
Alkitab sebagai satu-satunya sumber kebenaran ilahi.
- Sola Fide (Hanya Iman)
o Sola Fide berarti bahwa pembenaran atau keselamatan
seseorang di hadapan Tuhan terjadi hanya melalui iman kepada Yesus Kristus,
bukan melalui perbuatan baik atau usaha manusia. Ini mengajarkan bahwa hanya
iman yang membawa manusia pada keselamatan.
o Makna: Menekankan bahwa keselamatan hanya bisa diperoleh
melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan melalui perbuatan baik atau amal.
Seseorang dianggap dibenarkan (dinyatakan benar) di hadapan Allah hanya karena
imannya kepada Kristus, bukan karena tindakan atau pencapaian moral pribadi.
o Sejarah: Reformasi ini adalah reaksi terhadap doktrin
Gereja Katolik yang mengajarkan bahwa iman, bersama dengan perbuatan baik,
adalah cara untuk mendapatkan keselamatan. Reformator menekankan bahwa
keselamatan adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman saja.
- Sola Gratia (Hanya Anugerah)
o Sola Gratia menekankan bahwa keselamatan adalah hadiah atau
anugerah dari Tuhan yang diberikan secara cuma-cuma, bukan karena usaha atau
kebaikan manusia. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi
hanya dapat diselamatkan oleh anugerah Tuhan.
o Makna: Menyatakan bahwa keselamatan adalah sepenuhnya
anugerah dari Allah dan tidak dapat diperoleh atau dihasilkan oleh usaha
manusia. Manusia tidak layak untuk menerima keselamatan, tetapi Allah, melalui
kasih karunia-Nya, memberi keselamatan secara cuma-cuma kepada mereka yang
percaya.
o Sejarah: Doktrin ini ditujukan sebagai tanggapan terhadap
ajaran Gereja Katolik yang mengajarkan bahwa amal perbuatan, penebusan dosa,
dan ritual dapat membantu dalam mendapatkan kasih karunia. Reformator
menekankan bahwa manusia diselamatkan hanya melalui kasih karunia Allah yang diberikan
secara bebas.
- Solus Christus (Hanya Kristus)
o Solus
Christus berarti bahwa Kristus adalah
satu-satunya mediator antara Tuhan dan manusia, dan hanya melalui
pengorbanan-Nya seseorang dapat diselamatkan. Tidak ada orang lain, termasuk
orang suci atau imam, yang dapat memberikan keselamatan selain Yesus Kristus.
o Makna: Prinsip ini menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah
satu-satunya perantara antara Allah dan manusia, dan hanya melalui karya
penebusan-Nya di kayu salib seseorang dapat memperoleh keselamatan. Tidak ada
orang lain, termasuk para santo atau sakramen gereja, yang dapat menjadi
perantara keselamatan.
o Sejarah: Ini merupakan serangan langsung terhadap praktik
Katolik Roma yang mempercayakan perantara lainnya (santo, perawan Maria) dalam
pencapaian keselamatan. Reformasi mengajarkan bahwa hanya Yesus Kristus yang
berperan sebagai perantara antara manusia dan Allah.
- Soli Deo Gloria (Hanya Kemuliaan bagi Tuhan)
o Soli Deo
Gloria menekankan bahwa semua kemuliaan
dan pujian hanya diberikan kepada Tuhan. Segala sesuatu, termasuk keselamatan,
dikerjakan oleh Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya semata.
o Makna: Menekankan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan,
termasuk keselamatan manusia, harus diarahkan kepada kemuliaan Allah saja.
Tidak ada orang atau institusi lain yang layak menerima kemuliaan atau pujian
untuk keselamatan, selain Allah.
o Sejarah: Prinsip ini adalah reaksi terhadap praktik-praktik
yang menempatkan manusia atau institusi gereja dalam pusat perhatian dan
penghargaan dalam hal keselamatan dan kehidupan religius. Reformator menegaskan
bahwa hanya Allah yang patut menerima semua kemuliaan.
Sejarah
Singkat dari Lima Sola
Lima Sola muncul sebagai hasil
dari Reformasi Protestan yang dimulai pada tahun 1517 oleh Martin
Luther, seorang teolog dan pendeta Jerman, yang memprotes berbagai doktrin
dan praktik Gereja Katolik Roma, terutama penjualan indulgensi
(pengampunan dosa) dan peran paus sebagai otoritas tertinggi. Luther
menuliskan 95 Tesis yang merupakan titik awal dari pergerakan Reformasi.
Lima Sola ini tidak dirumuskan
secara bersamaan oleh Luther, tetapi berkembang sebagai jawaban teologis dari
berbagai reformator termasuk John Calvin dan Ulrich Zwingli terhadap isu-isu
yang dihadapi oleh gerakan Reformasi. Ide-ide ini kemudian menyebar ke seluruh
Eropa dan membentuk fondasi gereja-gereja Protestan yang ada hingga saat ini,
termasuk Lutheran, Calvinis, dan lainnya.
Lima sola ini menjadi
fondasi utama teologi Protestan dan membedakannya dari praktik dan ajaran
Katolik Roma pada saat itu.
Posting Komentar untuk "Makna Lima Sola dan Prinsip dasar yang dipegang Reformasi Protestan abad ke-16"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.