Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengandalkan Tuhan sebagai Pembela | Mazmur 94:16-23

 

Mengandalkan Tuhan sebagai Pembela | Mazmur 94:16-23

Berikut adalah eksposisi dan renungan dari Mazmur 94:16-23:

Eksposisi:

  1. Ayat 16: "Siapakah yang bangkit bagiku melawan orang-orang jahat? Siapakah yang berdiri bagiku melawan orang-orang yang melakukan kejahatan?" Pemazmur menyatakan kebutuhan akan seorang penolong atau pembela dalam menghadapi kejahatan. Pertanyaan ini retoris dan mengarahkan kita kepada Allah sebagai jawaban. Tidak ada manusia yang mampu memberikan perlindungan sepenuhnya, kecuali Allah.
  2. Ayat 17-18: "Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. Ketika aku berpikir: 'Kakiku goyah,' kasih setia-Mu, ya TUHAN, menopang aku." Pemazmur mengakui kelemahannya dan menegaskan bahwa tanpa Tuhan, dia akan terjatuh. Frasa "kasih setia-Mu" mengacu pada hesed Allah, yaitu kasih yang setia dan tidak berubah. Ini adalah bentuk penghiburan bagi orang percaya yang merasa lemah.
  3. Ayat 19: "Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku." Ayat ini menunjukkan bahwa dalam kecemasan dan kekacauan pikiran, hanya penghiburan dari Tuhan yang bisa membawa ketenangan. Penghiburan Allah datang melalui firman-Nya, janji-Nya, dan kehadiran-Nya yang setia.
  4. Ayat 20-21: "Masakan takhta kebusukan bersekutu dengan Engkau yang merancangkan bencana berdasarkan ketetapan hukum? Mereka bersekongkol melawan jiwa orang benar, dan menghukum darah orang yang tidak bersalah." Pemazmur mengecam ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa jahat. "Takhta kebusukan" melambangkan kekuasaan yang disalahgunakan untuk menindas dan berbuat kejahatan. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan tidak bersekutu dengan kejahatan, dan keadilan-Nya pasti akan ditegakkan.
  5. Ayat 22-23: "Tetapi TUHAN adalah kota bentengku, dan Allahku adalah gunung batu perlindunganku. Ia akan membalas kepada mereka kejahatan mereka sendiri, dan membinasakan mereka dalam kejahatan mereka; TUHAN, Allah kita, akan membinasakan mereka." Pemazmur menutup dengan keyakinan bahwa Tuhan adalah perlindungan yang kokoh. Tuhan tidak hanya menjadi tempat perlindungan tetapi juga Hakim yang adil yang akan menghukum orang fasik.

Renungan:

  1. Mengandalkan Tuhan sebagai Pembela: Dalam kehidupan, kita sering menghadapi situasi di mana keadilan seolah-olah tidak berpihak kepada kita. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Pembela kita yang setia. Ketika kita merasa tak berdaya, kita dapat menyerahkan keadilan kepada-Nya.
  2. Penghiburan di Tengah Kekacauan: Ayat 19 sangat relevan bagi mereka yang bergumul dengan kecemasan. Penghiburan Tuhan sering datang melalui doa, firman-Nya, dan komunitas orang percaya. Kita diundang untuk menyerahkan kekhawatiran kita kepada-Nya.
  3. Janji Keadilan Tuhan: Dunia ini sering terlihat tidak adil, tetapi Mazmur ini memberikan pengharapan bahwa keadilan Tuhan tidak pernah gagal. Kejahatan tidak akan menang untuk selamanya, karena Allah akan menghakimi dunia dengan kebenaran.
  4. Membangun Keteguhan Iman: Tuhan digambarkan sebagai kota benteng dan gunung batu perlindungan. Ini mengajarkan kita untuk mendasarkan iman kita pada karakter Allah yang tidak berubah. Ketika badai kehidupan datang, kita dapat berlindung pada-Nya.

Mazmur 94:16-23 mengundang kita untuk mempercayai Allah sepenuhnya sebagai Pembela, Penghibur, dan Hakim yang adil. Kita tidak pernah sendirian, sebab Dia selalu hadir sebagai benteng perlindungan kita.

 

Posting Komentar untuk "Mengandalkan Tuhan sebagai Pembela | Mazmur 94:16-23"