Pujian kepada Allah yang setia | Renungan dan Eksposisi Mazmur 92:2-5
Renungan dan Eksposisi
Mazmur 92:2-5
Mazmur 92 adalah mazmur pujian yang ditulis sebagai nyanyian untuk hari Sabat. Dalam ayat 2-5, pemazmur mengungkapkan pujiannya kepada
Allah yang setia, besar, dan penuh kasih. Berikut eksposisi setiap ayat:
Mazmur 92:2
“Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan
mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi.”
Pemazmur menegaskan bahwa memuji Allah adalah tindakan yang baik. Ini bukan
sekadar kewajiban, tetapi suatu respons sukacita dan rasa syukur kepada Allah.
Penyebutan "Yang Mahatinggi" menunjukkan keagungan dan supremasi
Allah yang layak menerima segala pujian.
Renungan:
Pujian adalah respons alami dari hati yang mengenal kebaikan Allah. Ketika kita
menyadari siapa Allah dan apa yang telah Ia lakukan, pujian menjadi ungkapan
kasih dan syukur kita. Bagaimana kita bisa lebih sering meluangkan waktu untuk
memuji Allah dalam kehidupan sehari-hari?
Mazmur 92:3
“Untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu
malam.”
Pemazmur mengundang umat Allah untuk mengingat kasih setia-Nya setiap
waktu—pagi dan malam. Kasih setia Allah tidak pernah berubah, dan umat-Nya
dipanggil untuk bersyukur atas itu sepanjang hari.
Renungan:
Apakah kita memulai hari dengan mengingat kasih setia Allah? Bagaimana kita
bisa mengakhiri hari dengan bersyukur atas pemeliharaan-Nya? Menjadikan ini
kebiasaan dapat membangun iman kita dan membantu kita fokus pada janji-Nya.
Mazmur 92:4
“Dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan
kecapi.”
Pujian kepada Allah diiringi alat musik menunjukkan bahwa ibadah melibatkan
seluruh keberadaan manusia, termasuk kreativitas seni. Musik digunakan sebagai
sarana untuk memuliakan Allah dan mempersembahkan pujian yang hidup.
Renungan:
Allah memberikan kita talenta dan kreativitas untuk digunakan demi
kemuliaan-Nya. Bagaimana kita bisa mempersembahkan talenta dan karunia kita
sebagai bentuk ibadah?
Mazmur 92:5
“Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu; karena
perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.”
Pemazmur bersukacita atas pekerjaan Allah yang penuh keajaiban, baik dalam
ciptaan maupun dalam sejarah umat-Nya. Semua perbuatan Allah
menjadi alasan untuk memuji Dia.
Renungan:
Perhatikan pekerjaan tangan Allah dalam hidup kita—dalam keajaiban ciptaan,
dalam pertolongan-Nya sehari-hari, dan dalam keselamatan yang diberikan melalui
Kristus. Apakah kita menyadari
karya-Nya dalam kehidupan kita dan merespons dengan sukacita?
Kesimpulan
Mazmur 92:2-5 mengundang kita untuk hidup dalam pujian kepada Allah yang setia.
Pujian ini melibatkan hati, pikiran, dan seluruh keberadaan kita. Dalam hidup
ini, kita dipanggil untuk mengingat kasih setia-Nya, mempersembahkan talenta
kita, dan bersukacita atas karya-Nya yang ajaib.
Posting Komentar untuk "Pujian kepada Allah yang setia | Renungan dan Eksposisi Mazmur 92:2-5"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.